
Konstruksi Media — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) resmi meluncurkan Jakarta Investment Festival (JIF) 2025.
Kegiatan ini merupakan ajang tahunan untuk menarik investasi dan memperkuat posisi Jakarta sebagai episentrum ekonomi Asia Tenggara.
Mengusung tema “Jakarta the Epicentrum of ASEAN: Invest Smart for a Global Start”, JIF 2025 dirancang sebagai panggung global yang mempertemukan pemangku kepentingan, investor lokal dan internasional, serta pelaku pembangunan dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi kota secara berkelanjutan dan inovatif.
Wakil Kepala Dinas DPMPTSP DKI Jakarta, Muhammad Herizkianto, menjelaskan bahwa konsep Smart Investment yang diusung JIF tahun ini mencerminkan lima pilar: Sustainable, Mutual Collaboration, Adding Value, Research and Database, serta Tech and Innovation Oriented.
“Konsep Smart Investment ini kami dorong agar menciptakan nilai tambah signifikan bagi pembangunan kota. Tahun 2025 ini adalah momen penting dalam perjalanan Jakarta menuju status kota global 2030,” kata Herizkianto dalam konferensi pers JIF 2025 di Hutan Kota By Plataran GBK, Jakarta, (24/7).
Pemprov DKI Jakarta, lanjut dia, menawarkan sebanyak 31 proyek investasi dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), mencakup sektor transportasi, air bersih, pengelolaan limbah, properti, pariwisata, telekomunikasi, ekonomi sirkular, hingga pengembangan kawasan seperti Grogol Petamburan, Kebayoran Baru, dan Bumi Perkemahan Ragunan.
“JIF 2025 menjadi peluang kolaborasi untuk menghadirkan proyek konkret dan berdampak,” tegas Herizkianto.
Sementara itu, Kepala Unit Pengelola Jakarta Investment Center, Tona Hutauruk, menjelaskan bahwa JIF tahun ini akan digelar selama lebih dari dua bulan, mulai Juli—Oktober 2025, dengan delapan rangkaian kegiatan utama yang berlangsung secara berkala.
Kegiatan perdana dimulai pada 24 Juli dengan JIF Networking Night, yang mempertemukan para investor, mitra pembangunan, dan stakeholder utama. Selanjutnya, JIF akan menggelar berbagai program seperti JIF Talks, JIF Podcast, JIF Exhibition, JIF Pitch, JIF Class, hingga kolaborasi internasional bersama Kedutaan Besar Inggris dan London School of Economics.
Salah satu terobosan baru adalah program JIF-Pitch, platform reverse pitch di mana investor justru yang mempresentasikan minat dan skema investasi mereka kepada pemilik proyek. Konsep ini diharapkan bisa menciptakan dialog yang lebih terbuka dan efisien antara kedua pihak.
Puncak acara, JIF Summit, akan digelar pada 9 Oktober 2025, menghadirkan diskusi pleno dan tematik tentang topik-topik strategis seperti urban diplomacy, pemanfaatan AI dan big data, serta pengembangan industri kreatif kota.
Menurut Tona, total nilai investasi dari proyek-proyek yang ditawarkan dalam JIF 2025 mencapai sekitar Rp430 triliun, dengan seluruh proyek telah masuk dalam kategori ready to offer.
“JIF 2025 bukan sekadar festival investasi, tetapi sebuah strategi jangka panjang untuk mengantarkan Jakarta menjadi pusat bisnis dan inovasi di Asia Tenggara,” pungkasnya.