Integrasikan Antar Moda di Dukuh Atas, Waskita Realty Dipercaya Bangun JPM
Konstruksi Media – Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar mengungkapkan, pihaknya telah memilih kontraktor pembangunan Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) di Dukuh Atas, Jakarta Pusat.
Kontraktor proyek JPM ini adalah Kerja Sama Operasi (KSO) PT Waskita Realty dan Vision First.
“Pembangunannya dimulai pada September 2021 dengan target operasional pada Juni 2022 bersamaan dengan beroperasinya LRT Jabodebek,” ujar William dalam Forum Jurnalis, Selasa (31/8/2021).
- Majalah Konstruksi Media Edisi XIV 2025: Program 3 Juta Rumah, Realistiskah?
- Majalah Konstruksi Media Edisi XIV 2025: Jalan Terjal Proyek Infrastruktur Pascapotong Anggaran 2025
- Ajak Anak hingga Cucu, Menteri Dody Berlebaran dengan Presiden Prabowo di Istana Negara
Pembangunan Jembatan ini, ungkapnya, merupakan tindak lanjut penugasan dari PT MRT Jakarta dan PT KAI guna meningkatkan konektivitas antar moda di stasiun LRT Jabodebek Dukuh Atas.
“Ini satu kesatuan dalam membangun infrastruktur kawasan yang terintegrasi. Mulai Transport Hub, Jembatan Penyeberangan Multiguna dan Integrasi sistem dengan berbagai moda. Ada MRT, LRT, KRL, Kereta Bandara hingga Transjakarta,” kata William.
Diakuinya, pembangunan Jembatan ini menggunakan dana investasi kerja sama. Namun, William tidak menyebutkan besaran anggaran untuk pembangunan jembatan Kapal Pinisi ini.
Sebelumnya, Corporate Secretary PT MITJ, Astrid Pramudityo mengatakan, Jembatan ini akan menghubungkan proyek yang digarap PT Adhi Karya, yakni kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jabodebek ke moda transportasi massal lainnya.
Menurutnya, rencana pembangunan JPM itu masih terus dimatangkan di lingkungan internal MITJ bersama pemangku kepentingan lainnya. Dia memastikan, jembatan itu akan dilengkapi lift dan fasilitas pendukung penyandang disabilitas.
“Spesifikasinya sesuai dengan ketentuan dan regulasi yang berlaku, terdapat lift untuk disabilitas dan juga masyarakat,” katanya.
Dari schedulle perencanaan, jembatan itu akan mulai dibangun pada akhir tahun ini. Jembatan sepanjang 250 meter itu diperkirakan selesai pada saat LRT Jabodebek beroperasi.
“JPM ini untuk mengintegrasikan dua stasiun besar dengan kawasan dan memudahkan pergerakan komuter serta bisa diakses oleh siapapun sehingga ini dapat meningkatkan aksesibilitas kawasan,” tandasnya.
PT MITJ sebagai pelaksana proyek JPM ditugaskankan untuk mengintegrasikan semua moda transportasi massal baik LRT Jabodebek, KRL, Transjakarta dan MRT Jakarta.
PT MITJ merupakan perusahaan patungan antara PT MRT Jakarta (Perseroda) dengan kepemimpinan saham 51% dan PT KAI (Persero) dengan kepemilikan saham 49%. Perusahaan ini resmi berdiri pada tanggal 12 Februari 2020 untuk mengintegrasikan transportasi massal di Jabodetabek.***