Gubernur Sebut Serapan Naker Lebih Banyak, Ini Angka Investasi di Riau
Konstruksi Media – Gubernur Riau H Syamsuar menyebutkan angka serapan tenaga kerja (naker) di Riau lebih banyak. Hal ini disebabkan angka investasi di sana cukup tinggi.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Riau, Helmi mengungkapkan, realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) di Provinsi Riau pada periode Semester I atau Januari-Juni 2021 mencapai sebesar Rp23,08 triliun atau Rp23,09 triliun dari 2.834 proyek.
“Dari proyek-proyek ini terserap 28.806 tenaga kerja di samping itu TKA yang terpakai hanya 49 orang,” ujar Helmi kepada wartawan di Pekanbaru, kemarin.
- Program Pikiran Terbaik Negeri Yayasan BUMN, Wujudkan Inovasi Nyata untuk Indonesia
- Ungguli 21 Tim lain, Tim Antasena ITS Juarai PLN ICE 2024 Inovasikan Motor Hidrogen
- Precise Interlock Brick, SIG Tawarkan Solusi Inovasi atas Tantangan Proyek 3 Juta Rumah
Menurutnya, penyerapan tenaga kerja terbanyak berasal dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) yakni 16.898 orang. Sementara, penyerapan tenaga kerja yang bersumber dari penanaman modal asing (PMA) sebanyak 11.908 orang.
Daerah yang paling banyak menyerap tenaga kerja dari kegiatan investasi PMDN dan PMA adalah Kota Dumai, yaitu dari 224 proyek dengan nilai investasi sekitar Rp8,53 triliun dapat menyerap 2.887 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan 13 Tenaga Kerja Asing (TKA).
“Dumai mendomasi 37 persen penyerapan tenaga kerja PMDN dan PMA per lokasi Januari-Juni 2021 di Riau,” jelasnya.
Kemudian, Kabupaten Pelalawan dari 128 proyek dengan nilai investasi Rp3,73 triliun dapat menyerap 5.698 TKI dan 35 TKA. Kota Pekanbaru dari 1.078 proyek dengan nilai investasi sekitar Rp2,56 triliun dapat menyerap 3.231 TKI.
Selanjutnya, Kabupaten Kampar dari 295 proyek dengan nilai investasi Rp2.226.346.540.000 dapat menyerap 4.024 TKI. Siak dari 169 proyek dengan nilai investasi sekitar Rp1,22 triliun dapat menyerap 5.875 TKI dan 1 TKA.
“Kabupaten Bengkalis dari 330 proyek dengan nilai investasi Rp1.162.811.640.000 dapat menyerap 894 TKI. Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) dari 185 proyek dengan nilai investasi sekitar Rp1,15 triliun dapat menyerap 3.080 TKI,” katanya.
Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) dari 107 proyek dengan nilai investasi Rp996,34 miliar dapat menyerap 1.584 TKI. Indragiri Hulu (Inhu) dari 168 proyek dengan nilai investasi sekitar Rp721,04 miliar dapat menyerap 1.049 TKI.
Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) dari 59 proyek dengan nilai investasi Rp598,53 miliar dapat menyerap 268 TKI. Rokan Hilir (Rohil) dari 72 proyek dengan nilai investasi Rp179,20 miliar dapat menyerap 189 TKI dan Kepulauan Meranti dari 19 proyek dengan nilai investasi Rp8,49 miliar dapat menyerap 27 TKI.
Sebelumnya, Gubernur Riau H Syamsuar mengatakan, jumlah serapan tenaga kerja sebanyak 28.806 TKI itu berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di Riau.
Sebab, ucapnya, peningkatan investasi berbanding lurus dengan penyerapan tenaga kerja.
“Daerah yang paling banyak menyerap tenaga kerja dari PMDN dan PMA adalah Kota Dumai, dan semoga pandemi COVID-19 ini segera berakhir, sehingga penyerapan tenaga kerja di Riau bisa lebih banyak lagi,” kata H Syamsuar. ***