Konstruksi Media – Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) mengungkap peluang masuknya pembangunan rumah subsidi di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam, Paser Utara, Kalimantan Timur.
Wakil Ketua REI Bidang Hubungan Luar Negeri, Rusmin Lawin mengatakan setelah pembangunan infrastruktur di wilayah perencanaan (WP) 1 Kawasan Inti Pusat Pemerintah (KIPP) seluas 6.671 hektare, maka waktunya para pengembang swasta untuk melanjutkan WP 2 IKN Barat.
“Habis rumah dinas, itu sudah bagian REI nanti, karena di WP 2 itu nanti untuk komersial untuk swasta yg mau memangun perumahan milik, kalau yang sekarang itu bukan hak milik karena itu rumah dinas,” ujar Rusmin kepada wartawan, Selasa (28/2/2023).
Ia mengatakan, untuk WP 2 IKN Barat seluas 17.206 hektare merupakan pusat perekonomian dalam Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) IKN. Perumahan subsidi di IKN juga akan menjadi potensi untuk mengentaskan backlog housing di Indonesia yang mencapai 12,7 juta.
“Kami masih menunggu kesiapan daripada IKN, kan sekarang lebih fokus kepada housing government, rumah dinas. Kami sudah siap-siap planning-nya sedang dibikin untuk IKN,” ujarnya.
Di luar kawasan IKN, kata dia, wilayah Balikpapan dan Samarinda akan menjadi area penyangga IKN yang telah maju perekonomiannya, sekaligus mumpuni untuk memasok keperluan jasa.
Baca juga: Tingkatkan Kualitas SDM, Kementerian PUPR Bangun Rusun Mahasiswa di Jambi
Ia mengatakan, kedua daerah tersebut akan menuai keuntungan lebih besar, sebab WP 1 KIPP saat ini baru mulai dibangun dan dalam 2 tahun ke depan belum ada aktivitas ekonomi yang menopang di wilayah tersebut.
Dengan demikian, kata dia, masyarakat akan tertuju pada wilayah penyangga IKN seperti Balikpapan dan Samarinda.
“Kenaiakan harga properti di daerah penyangga itu sudah naik harga propertinya besar-besaran. Kami lihatnya ya bagus dalam rangka pemerataan ekonomi, ini kan memang langkah yang harus kita dukung,” ucapnya.
Ia mengatakan, IKN tidak hanya akan menjadi Ibu Kota Negara, melainkan pusat pertumbuhan ekonomi baru di Asean. Maka tak heran, jika wilayah di sekitar IKN kini mulai menujukkan kenaikan harga tanah karena pasar tengah tertuju pada area tersebut.
“Saya pikir sudah 100 persen naik, karena melihat IKN itu sebagai rencana yang positif,” ucapnya.
Baca artikel selanjutnya:
- Wujudkan PU 608, Kementerian PU Kembangkan Kapasitas Pemimpin Masa Depan
- ITS – Unair Perkuat Kepemimpinan Riset ASEAN Lewat Forum BCG 2025
- Kementerian PU Dorong Sistem Pengelolaan Sampah Terpadu dan Berkelanjutan Menuju 2030
- Hutama Karya Bangun RSUD Kota Bima, Hadirkan Layanan Jantung dan Cuci Darah di Ujung Timur NTB