Konstruksi Media – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memberikan pesan agar para Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang tergabung dalam Asosiasi Tol Indonesia (ATI) dapat menyusun program ke depan untuk terus meningkatkan layanan jalan tol bagi para pengguna.
Mengutip Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR, Menteri Basuki menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh BUJT yang telah berkontribusi mendukung kelancaran arus mudik dan arus balik Lebaran 2022, di bawah koordinasi Kementerian Perhubungan dan Korlantas Polri.
“Apresiasi disampaikan Bapak Presiden Jokowi pada Ratas Kabinet serta dari Pimpinan dan Anggota Komisi V DPR-RI pada saat Raker Evaluasi Mudik Lebaran 2022 minggu lalu,” kata Menteri Basuki dalam Rapat Koordinasi Tengah Tahun Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR dan Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) 2022 di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin malam (27/6/2022).
Menurut dia, secara garis besar masyarakat puas dengan layanan jalan tol selama mudik Lebaran 2022 yang sudah lebih baik dari tahun sebelumnya, namun dari hasil evaluasi masih terdapat kekurangan yang perlu kita perbaiki bersama untuk Mudik Lebaran 2023.
“Keterbatasan area parkir menyebabkan banyak pengemudi yang memarkir kendaraan di bahu jalan sehingga mengakibatkan kemacetan. Sehingga sebelum masa mudik Lebaran 2023, saya minta kantong parkir tambahan sudah dapat terealisasi,” kata Menteri Basuki.
Selain itu, BUJT juga diminta melakukan penataan lansekap dan beautifikasi pada ruas-ruas tol operasional, seperti pengecatan marka jalan, median/pembatas (concrete barrier), gantry, pintu tol dan gardu agar lebih rapi, bersih dan tidak kumuh.

Pada periode 2015-2019, Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan jalan tol sepanjang 1.400 km termasuk tersambungnya Tol Trans Jawa dan dimulainya Tol Trans Sumatera sebagai tulang punggung perekonomian nasional.
Pada periode 2020-2024, diharapkan target pembangunan jalan tol sepanjang 1.567 km dapat terwujud, dimana dari tahun 2020 hingga Mei 2022 telah diselesaikan sepanjang 412 km dan akan menyusul 320 km jalan tol baru yang tersebar di 16 ruas hingga akhir tahun 2022.
Menteri Basuki berpesan agar dengan sisa waktu 2,5 tahun lagi, seluruh anggota ATI dapat bekerja keras mempercepat penyelesaian berbagai ruas jalan tol yang sudah sangat ditunggu manfaatnya oleh masyarakat, antara lain lanjutan backbone Tol Trans Sumatera, Tol Trans Jawa sampai Besuki, Tol JORR II, Tol Semarang-Demak, dan Tol Cisumdawu.
Baca juga: Zona Integritas Tingkatkan Profesionalisme ASN PUPR
“Selain itu kita juga telah memulai pembangunan beberapa ruas tol yang sangat penting untuk melengkapi sistem jaringan jalan nasional, antara lain Tol Jogja-Solo, Tol Jogja-Bawen, Tol Gilimanuk-Mengwi, Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap, termasuk Tol Akses IKN Nusantara di Kaltim,” ujar Menteri Basuki.
Dalam pelaksanaan pembangunan jalan tol Menteri Basuki berpesan kepada seluruh BUJT senantiasa tetap memprioritaskan kualitas hasil pekerjaan, keselamatan kerja, serta mengedepankan penggunaan produk-produk dalam negeri.
“Kualitas is a must, akan ada prerequisite peralatan yang mungkin agak lebih sedikit seperti halnya dalam pembangunan Sirkuit Mandalika sehingga kita akan mendapatkan kualitas jalan tol yang lebih baik,” ujar Menteri Basuki.
Kepala BPJT Kementerian PUPR Danang Parikesit mengatakan, BPJT Kementerian PUPR terus berupaya mendorong seluruh BUJT untuk terus meningkatkan kualitas infrastruktur Jalan Tol beserta layanan kepada pengguna jalan secara berkelanjutan karena kebutuhan dan permintaan masyarakat yang semakin tinggi.
“Seiring dengan pembangunan Jalan Tol yang semakin masif, industri Jalan Tol juga dihadapkan pada tantangan konstruksi, pendanaan dan pengoperasian Jalan Tol, hingga inovasi teknologi yang terus berjalan di setiap perkembanganan industri Jalan Tol 4.0 yang sejalan dengan komitmen Pemerintah dalam terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat khususnya para pengguna Jalan Tol,” kata Danang.
Menurut Danang, peran ATI kedepannya juga sangat penting, sesuai dengan program Pemerintah yang mengedepankan infrastruktur.
“Kita semua berharap ATI dapat semakin erat dalam menjalin kerja sama dengan Pemerintah untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, khususnya jalantol karena tujuan akhir kami adalah masyarakat bisa semakin merasakan manfaat dari infrastruktur Pemerintah yang sudah dibangun,” ucap Danang.
Baca artikel selanjutnya:
- Profesor ITS Kembangkan Metode Komputasi Material Berbasis Meshless untuk Efisiensi dan Keberlanjutan
- Navigasi Risiko Sektor Publik 2025: Strategi untuk Keberlanjutan Keuangan dan Infrastruktur
- ASTRA Infra Siapkan Layanan Prima untuk Mudik Lebaran 2025, Aman dan Nyaman
- Normalisasi Sungai Ciliwung Ditargetkan Rampung 2026, Pemerintah Percepat Pembebasan Lahan