AirHighlightsInfo ProyekInfrastruktur

Progres Bendungan Ameroro di Konawe, Telan Biaya APBN Sebesar Rp1,6 Triliun

Pembangunan bendungan bertujuan untuk peningkatan volume tampungan air sehingga suplai air irigasi ke lahan pertanian terus terjaga.

Konstruksi Media – Bendungan Ameroro di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara tengah dipercepat pembangunannya oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Kendari. Pasalnya, sebagai daerah industri penyangga membutuhkan air baku yang bersumber dari bendungan.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan bendungan bertujuan untuk peningkatan volume tampungan air sehingga suplai air irigasi ke lahan pertanian terus terjaga, penyediaan air baku, dan pengendalian banjir.

“Pembangunan bendungan diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat memberikan manfaat yang nyata di mana air akan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” kata Menteri Basuki.

Baca juga: Hutama Karya Renovasi Dua Poliklinik di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo

Dalam kunjungannya ke Provinsi Sulawesi Tenggara, Sabtu (21/10/2023), Menteri Basuki juga menegaskan terkait isu Bendungan Ameroro yang disebut longsor. Menurutnya, progres Bendungan Ameroro masih sesuai target dan akan segera dilakukan pengisian (impounding).

“Jadi bukan bendungannya roboh, tetapi itu bekas galian struktur sebelumnya. Nanti pada akhir November, Bendungan Ameroro akan diisi (impounding), supaya pada Desember bisa diresmikan,” jelas Menteri Basuki.

Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV Kendari Kementerian PUPR Agus Safari mengatakan, isu longsornya Bendungan Ameroro tersebut adalah kesalahan informasi.

“Memang itu bukan longsor, tetapi itu galian dinding kiri struktur spillway. Jadi timbunan tanah yang dianggap longsor tersebut digunakan sebagai metode kerja untuk jalan akses alat berat agar dapat melindungi permukaan beton yang telah ada serta sebagai dudukan alat berat,” jelas Agus.

Ia mengatakan, Bendungan Ameroro segera melaksanakan impounding lantaran progres fisiknya telah mencapai 87,15%.

Baca juga: Kementerian PUPR Lelang Proyek Bandara VVIP IKN Senilai Rp4,28 Triliun

“Bendungan Ameroro diproyeksikan akan meningkatkan pemanfaatan irigasi seluas 3,363 Ha, melayani air baku di Kabupaten Konawe sebesar 511 liter per detik, dan mereduksi banjir hingga 443,34 m3 per detik,” kata Agus.

Memiliki kapasitas tampungan sebesar 98,81 juta m3, Bendungan Ameroro dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik dengan kapasitas 1,3 MW. Selain itu, Bendungan Ameroro juga menjadi salah satu potensi pariwisata di Kabupaten Konawe karena keindahannya.

Bendungan Ameroro mulai dikerjakan pada Desember 2020 dengan biaya APBN sebesar Rp1,6 triliun. Pembangunannya dilaksanakan dalam 2 paket pekerjaan, yakni Paket I oleh kontraktor PT Wijaya Karya-PT Sumber Cahaya Agung-PT Basuki Rahmanta Putra (KSO) dan Paket II PT Hutama Karya-PT Adhi Karya (KSO).

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp