imported

Antusiasme CAFEO 41 di Bali, Bupati Jember Hendy Siswanto Turut Serta Dalam AFEO Golf

Konstruksi Media – Bupati Jember Hendy Siswanto hadir sebagai peserta ASEAN Federation of Engineering Organization (AFEO) Golf Tournament di Kawasan Wisata Nusa Dua, Bali, Senin (21/11/2023). Ia mendapatkan penghargaan “Best Gross Overall” dalam momen tersebut.

Hendy pun merasa terhormat dan mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Dr. Ir. Danis Hidayat Sumadilaga, M.Eng.Sc., IPU., ACPE., ASEAN Eng., yang telah mengundangnya ke acara Conference of ASEAN Federation of Engineering Organization (CAFEO) ke-41.

“Tentunya dengan adanya undangan oleh PII dan CAFEO 41 ini membuat kami semangat. Dan PII ini memang kita harapkan eksistensinya,” kata Hendy saat diwawancarai Konstruksi Media di Bali, Senin (21/11/2023).

Baca juga: CAFEO 41 di Bali akan Dihadiri 1.100 Engineer Se-Asia Tenggara

Pria kelahiran 6 Mei 1962 ini berpendapat, acara RAPIMNAS PII dan CAFEO 41 di Bali, yang berlangsung dengan waktu berdempetan mulai 20 November-23 November 2023 dapat menyemangati para insinyur di Kabupaten Jember untuk bisa bergabung di PII.

“Karena, di dalam PII banyak pengalaman yang kita dapatkan, dan PII bisa berkontribusi untuk Kabupaten Jember, terutama untuk bidang infrastuktur maupun dalam teknis yang lain,” ucapnya.

Melalui event AFEO Golf Tournament, kata Hendy, di Jember saat ini sudah ada lapangan golf bernama Gelantangan Golf Club. Ia pun akan menyambut rekan-rekan PII dengan hangat apabila menyambangi Jember suatu hari kelak.

“Hal ini juga bagian dari kami untuk mempromosikan dan mengundang kawan-kawan PII agar datang ke Jember dan bermain (golf) bersama kami. Ada 18 hole untuk di Jawa Timur. Setelah Pasuruan, baru Jember yang ada lapangan golf, kabupaten lain belum ada,” kata Hendy.

Foto: Giffari Muhammad

Saat disinggung ihwal CAFEO 41 yang mengangkat tema besar “Engineering Collaboration for Igniting ASEAN’s Blue Economy & Green Energy”, Hendy menilai topik tersebut sangat aktual dan relevan dengan kondisi saat ini, di mana mulai banyak pengembangan energi terbarukan, khususnya di Indonesia.

“Harus kita lakukan dan kami di Jember yang ingin mengembangkan hal tersebut. Kebetulan di Jember sendiri 30% adalah hutan dan kami punya lahan pertanian 86.000 hektare. Itu sudah kami kunci untuk lahan pertanian. Maka yang namanya energi terbarukan ini untuk bagaimana kita menjaga bumi dan gas emisi adalah semangat kami di sana,” tutur Hendy.

Baca juga: CAFEO 41: Kolaborasi Insinyur ASEAN Gagas Ciptakan Ekosistem Kendaraan Listrik

Di sisi bersamaan, kata dia beliau menyampaikan bahwa Universitas Negeri Jember (UNEJ) yang memiliki luas lahan sekitar 100 hektare, kondisinya ditumbuhi pepohonan tua berumur 50 tahun. Diharapkan, penjagaan ekosistem ini dapat menjadi bagian dari pengembangan biogas atau bio teknologi ke depan.

“Kita bisa kembangkan lewat perguruan tinggi dan hal itu harus dimulai sekarang. PII juga wajib untuk mengawal kabupaten-kabupaten yang mempunyai program seperti itu,” kata dia.

Hendy menyadari, Jember bukan kota besar. Maka itu, Kabupaten Jember membutuhkan ahli-ahli dari PII. Dengan keterlibatan para engineer atau insinyur dari 10 Negara di ASEAN yang hadir dalam CAFEO 41, diharapkan turut berdampak pada pengembangan di wilayah Jember ke depannya.

“Dalam kegiatan ini kami berharap untuk bisa mengejar kegiatan tersebut, bukan untuk saya pribadi, tapi untuk bagaimana Jember itu juga bisa seperti ini. Dan kita punya teman-teman banyak yang bisa memberikan kontribusi, bahkan investasi untuk mengembangkan Kabupaten Jember,” ujarnya.

Ia mengatakan tema Blue Economy & Green Energy dari CAFEO 41, sangat istimewa. Maka itu, ke depan ia berharap anggota dan pengurus PII segera membuat timeline pembangunan dan pengembangan.

“Mau difokuskan ke daerah mana dulu. Kabupaten Jember siap untuk menjadi trial (uji coba) pengembangan teknologi, karena hal ini dibutuhkan oleh masyarakat. Namun, untuk sekarang dibutuhkan hanya sebatas orang-orang yang paham tentang hal itu. Maka dari itu, kami berharap acara tahun ini jangan sampai tidak ada timeline realisasinya dan berharap pada 2024, meskipun kecil sudah ada kontribusi nyatanya,” kata Hendy memungkasi.

Artikel Terkait

Back to top button