imported

Dirut Bumi Karsa Kamaluddin Raih Sertifikat ASEAN Engineering Dalam Event CAFEO 41

Jadi kita sudah diakui tingkat nasional melalui asosiasi PII dengan mendapat Insinyur Profesional Pratama (IPM). Kemudian, sekarang, ini pengakuan tingkat ASEAN.

Konstruksi Media – Direktur Utama (Dirut) PT Bumi Karsa Kamaluddin Karma meraih sertifikat ASEAN Engineering Register (AER) dari ASEAN Federation of Engineering Organization (AFEO) di The Westin, Nusa Dua, Bali, Selasa (21/11/2023).

Kamaluddin mengatakan pada Selasa ini, sembilan engineer dari Bumi Karsa mendapatkan sertifikat AER dari AFEO. Tahun depan ia menargetkan angka dan sertifikat yang sama untuk para personel inti perusahaan.

“Supaya betul-betul pengalamannya itu tercatat dan diakui baik nasional di Persatuan Insinyur Indonesia (PII) maupun di ASEAN,” kata Kamaluddin saat diwawancarai di The Westin, Nusa Dua, Bali, Selasa (22/11/2023).

Menurut Kamaluddin, terbitnya sertifikat AER ini menjadi suatu bentuk pengakuan atas pengalaman-pengalaman kerja yang dilakukan Insan Bumi Karsa di dalam menggarap pelbagai macam proyek pembangunan nasional.

“Jadi kita sudah diakui tingkat nasional melalui asosiasi PII dengan mendapat Insinyur Profesional Madya (IPM). Kemudian, sekarang, ini pengakuan tingkat ASEAN,” ucapnya.

Dengan demikian, insinyur dari Bumi Karsa bisa melakukan pengembangan ke depan, dengan mengerjakan proyek di kawasan Asia Tenggara.

“Harapan kita ke depan akan kita ikutkan semua level bawah. Jadi, ini memang perlu kami lakukan untuk mendapatkan registrasi atas pengakuan baik di tingkat nasional maupun internasional. Harapan kita ke depan tentunya ini akan berguna untuk kemajuan perusahaan,” tutur dia.

CAFEO Acara Positif untuk Para Engineer di ASEAN

Kamaluddin pun memuji terselenggaranya acara Conference of ASEAN Federation of Engineering Organization (CAFEO) ke-41 di Bali pada 21-23 November 2023.

Menurutnya, event ini sangat positif karena mengakomodir pertemuan engineer se-Asia Tenggara untuk dapat berbagi pengalaman di seputar aspek engineering. Terlebih, Bumi Karsa juga mengirimkan pembicara dalam seminar yang membahas seputar tema “lingkungan dan hemat energi” di CAFEO ke-41.

“Pada kesempatan ini kita juga ikutkan satu personel kita, engineer kita di perusahaan untuk menjadi pemateri,” katanya.

Ia berharap dari pertemuan tingkat ASEAN ini, ke depan Bumi Karsa bisa mendapatkan masukan-masukan dari inovasi para engineer atau insinyur asal Asia Tenggara, dan begitupun sebaliknya.

“Jadi, bisa saja masalah-masalah yang dihadapi teman-teman di luar Indonesia (dalm forum diskusi) itu bisa kita gunakan, ini sangat positif,” ucapnya.

Kamaluddin lanjut mengatakan, tema utama CAFEO 41 yang membahas “Blue Economy & Green Energy” sangat aktual dan relevan dengan kondisi saat ini. Sebab, dalam sisi konstruksi, memang harus memikirkan aspek menjaga lingkungan, utamanya dalam hal menekan pencemaran polusi udara.

“Kita tetap harus melaksanakan proyek supaya tidak mengganggu lingkungan yang ada sehingga ke depan ada inovasi-inovasi baru dari teman-teman anggota insinyur se-ASEAN ini, supaya bagaimana mengurangi polusi. Mungkin ada inovasi-inovasi baru terhadap peralatan-peralatan yang digunakan, dengan metode-metode kerja yang baru, sehingga bisa mengurangi polusi yang terjadi khususnya di Indonesia,” kata Kamaluddin Karma.

Artikel Terkait

Back to top button