
Konstruksi Media – Asosiasi Semen Indonesia (ASI) memperkirakan penjualan semen dalam negeri hanya akan tumbuh tipis di kisaran 1%-2% pada tahun ini. Prediksi ini dipengaruhi oleh penurunan daya beli masyarakat dan pemangkasan anggaran infrastruktur serta konstruksi pada proyek-proyek pemerintah.
Ketua Umum Asosiasi Semen Indonesia, Lilik Unggul Raharjo, menyatakan bahwa meskipun ada tantangan, pertumbuhan penjualan semen masih ditopang oleh target pertumbuhan ekonomi 5% dan program pembangunan 3 juta rumah. Beberapa proyek infrastruktur seperti pelabuhan, bendungan, dan jalan tol juga tetap berjalan meskipun anggarannya dipangkas.
“Jika melihat tren penjualan semen dalam negeri dan penurunan anggaran konstruksi nasional, kami tetap optimistis penjualan semen domestik pada 2025 akan tumbuh sekitar 1%-2%, berkat proyek pembangunan 3 juta rumah,” kata Lilik kepada Bisnis, Selasa (4/2/2025).
ASI memproyeksikan total penjualan semen, baik domestik maupun ekspor, mencapai 77 juta ton pada 2025 dengan utilisasi industri semen sebesar 65%. Dari total tersebut, sekitar 70% adalah penjualan semen kantong, sementara 30% sisanya semen curah.
Lilik menjelaskan bahwa penjualan semen hingga akhir 2024 mengalami penurunan 0,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Volume penjualan domestik pada 2024 tercatat sebesar 64,9 juta ton, turun dari 65,5 juta ton pada 2023. Sebaliknya, ekspor meningkat 10,4% menjadi 11,9 juta ton. Konsumsi semen kantong turun 3,1%, sementara semen curah naik 4,4%.