InfrastrukturNews

Pakai Teknologi BIM, Brantas Abipraya Bangun RS Vertikal Terbesar di Papua

Tak hanya itu, sebagian besar pekerja merupakan pekerja lokal alias berasal dari Papua, dan diharapkan menjadi rujukan bagi masyarakat di wilayah Papua.

Konstruksi Media — Dengan teknologi memungkinkan perencanaan dan eksekusi konstruksi secara lebih efisien dan terintegrasi. Seperti yang dilakukan oleh PT Brantas Abipraya (Persero) menggunakan teknologi Building Information Modeling (BIM) dalam membangun Rumah Sakit (RS) UPT Vertikal di Papua.

Direktur Operasi II Brantas Abipraya, Purnomo mengatakan Brantas Abipraya telah menerapkan teknologi BIM dalam pembangunan infrastruktur rumah sakit. Dia menambahkan dengan BIM, Perseroan dapat meningkatkan koordinasi antara berbagai disiplin ilmu yang terlibat, seperti arsitek, insinyur, dan kontraktor, sehingga mengurangi kesalahan desain, mempercepat proses konstruksi, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya. 

Menurut dia, penggunaan teknologi ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam memanfaatkan inovasi untuk meningkatkan kualitas dan kecepatan pembangunan fasilitas kesehatan di Indonesia.

“Ini menunjukkan komitmen Brantas Abipraya dalam menghadirkan fasilitas kesehatan yang modern dan berstandar tinggi. Kami sangat bangga dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan masyarakat Papua melalui pembangunan RS UPT Vertikal ini,” kata Purnomo sebagaimana diberitakan Konstruksi Media, (20/10).

Untuk diketahui, fasilitas kesehatan yang dibangun Brantas Abipraya tersebut akan menjadi rumah sakit terbesar di kawasan Indonesia Timur.

Adapun konstruksi bangunan RS Vertikal ini terbagi dalam tiga gedung utama, yaitu Gedung A yang berlantai empat, akan difungsikan sebagai ruang rawat jalan, IGD, Ruang Operasi darurat, dan poliklinik. 

Sementara, Gedung B yang berlantai delapan, akan menjadi pusat pelayanan Instalasi Rawat inap, ruang MRI, City Scan, Xray, Fluoroscopy, Mamografi, Dental, Xray, Digital Panorami, ICU, PICU, HCU, ICPICU, NICU, Perinatal dan ruang Operasi.

Selanjutnya, Gedung C yang berlantai dua, terletak di bagian belakang dan akan digunakan sebagai ruang rawat Inap isolasi infeksius.

Selain itu, lanjutnya, Brantas Abipraya juga membangun bangunan penunjang, utilitas MEP, infrastruktur, dan lanskap dengan total luas lahan 6,4 Ha. Fasilitas penunjang lainnya seperti Gedung parkir, gas medis, boiler, power house, pompa air, dan akses keluar masuk kendaraan juga turut dibangun untuk menunjang operasional rumah sakit.

Serap Tenaga Lokal

Tak hanya menggunakan teknologi terkini, dalam pembangunannya, Brantas Abipraya juga menggunakan sebagian besar pekerja lokal yang berasal dari wilayah Papua.

Purnomo berharap, pembangunan RS UPT Vertikal di Papua juga diharapkan membawa dampak positif yang signifikan bagi masyarakat setempat. Dengan adanya fasilitas kesehatan modern dan lengkap, akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan berkualitas akan meningkat pesat.

“Adanya rumah sakit ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga berkontribusi pada penurunan angka kematian, terutama untuk penyakit-penyakit yang membutuhkan penanganan medis segera,” imbuhnya.

Tak hanya itu, rumah sakit ini juga akan berperan sebagai pusat pelatihan bagi tenaga medis, pusat penelitian, dan menjadi rujukan bagi fasilitas kesehatan lainnya di daerah sekitarnya.

“Kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan pembangunan RS UPT Vertikal Papua. Brantas Abipraya berkomitmen untuk terus bersinergi dengan berbagai pihak dalam mewujudkan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat,” tandas Purnomo.

Baca Juga :

Artikel Terkait

Back to top button