Bujet Rp143,5 Miliar, Adhi Persada Gedung Garap Revitalisasi Pasar Umum Negara di Bali
Ini semua dibiayai oleh Pemerintah Pusat dan diperkirakan setelah selesai DED (Detail Engineering Design) memakan biaya hampir Rp145 miliar.
Konstruksi Media (18/9/2023) – PT. Adhi Persada Gedung yang merupakan anak perusahaan PT. Adhi Karya (Persero) Tbk, menggarap revitalisasi gedung baru Pasar Umum Negara (PUN) di Jembrana, Bali.
Adapun revitalisasi PUN di Jembrana, dilakukan dalam jangka waktu pelaksanaan pengerjaan selama 300 hari kalender dan menelan anggaran sebesar Rp143,5 miliar. Bujetnya bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2023-2024.
Sebagai informasi, PUN Jembrana memiliki luas lahan 24.146 m2 dan luas gedung 17.652 m2. Pasarnya terbagi menjadi dua gedung, yaitu Gedung A dan Gedung B, dengan masing-masing dua lantai.
Baca juga: IDC Gandeng APG, Bangun Gedung Pusat Data Center di Jakarta
Sementara jumlah toko dan kios di PUN sebanyak 985 unit, terdiri dari 649 kios dan 336 los. Untuk ukuran kios akan terdiri dari ukuran 2×3 m, 3×3 m dan 3×4 m dan ukuran los 2×1,5 m. Nantinya para pedagang akan kembali menempati kios/los sesuai dengan ukuran awal yang ditempati.
Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengatakan, revitalisasi PUN merupakan momentum luar biasa. Sebab, sebelum sampai ke tahapan ini, tentu banyak gejolak yang dilalui, utamanya saat merelokasi pedagang dari pasar tersebut.
Bupati asal desa Kaliakah ini menegaskan, revitalisasi PUN tidak menggunakan APBD Kabupaten Jembrana, melainkan didanai sepenuhnya oleh Pemerintah Pusat.
“Ini semua dibiayai oleh Pemerintah Pusat dan diperkirakan setelah selesai DED (Detail Engineering Design) memakan biaya hampir Rp145 miliar,” ujarnya Konstruksi Media kutip dari jembranakab.go.id, Senin (18/9/2023).
Menurutnya, pro dan kontra adalah hal biasa. Namun, berkat kesabaran dan fokus, akhirnya itu semua bisa dilalui. Ia menargetkan revitalisasi PUN akan selesai pada Juli 2024 mendatang.
“Sekali lagi, pembangunan PUN yang baru ini untuk kebaikan kita bersama yang di mana berperan besar terhadap roda perekonomian kota, negara, khususnya Kabupaten Jembrana. Astungkara, sesuai dengan yang ditargetkan yakni rampung pada Juli 2024, segera kita bisa resmikan,” kata dia.
Ia meyakini, nantinya Kabupaten Jembrana akan sering dikunjungi wisatawan. Pasar, kata dia, juga bisa menjadi objek menarik untuk dikunjungi. Bupati Tamba menambahkan, setelah revitalisasi, PUN nantinya akan dilengkapi dengan tempat rekreasi maupun area terbuka yang dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai tempat bersantai.
“Ke depan, Jembrana akan semakin maju dan semakin banyak dikunjungi wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri. Pasar juga menjadi suatu tempat yang menarik untuk dikunjungi wisatawa. Selain sebagai pasar itu juga akan jadi iconic pariwisata. Masyarakat nanti kalau berbelanja akan bisa langsung dinikmati di situ karena akan kita sediakan ruang-ruang untuk rekreasi dan berdiskusi,” ujar Bupati Tamba.
Klik logo di bawah ini untuk mengikuti beragam informasi yang disajikan Konstruksi Media secara gratis:
Baca artikel lainnya:
- Perkuat Sektor Pariwisata, Kemen BUMN dan Kemenpar Bentuk Satgas
- Waketum GAPENSI Beberkan Peluang Sektor Konstruksi 2024-2029 dalam Kabinet Merah Putih
- Rapat Kerja dengan Komisi V DPR, Menteri PU Laporkan Realisasi Anggaran 2024
- Sah, 3 Anggota PII Banda Aceh Resmi Dikukuhkan jadi Guru Besar Teknik USK