Konstruksi Media – Sekretaris Perusahaan PT PP (Persero) Tbk Bakhtiyar Efendi menyebutkan, BUMN konstruksi dan investasi tersebut optimis dapat memenuhi target kontrak baru yang ditetapkan di akhir tahun 2023 ini senilai Rp34 triliun.
Dalam katerangannya, Bakhtiyar mengatakan bahwa sampai dengan akhir Juni 2023 kemarin, PT PP mencatatkan perolehan kontrak baru sebesar Rp11,62 triliun atau tumbuh 6,31 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya (yoy)sebesar Rp10,93 triliun.
PT PP mendapatkan perolehan kontrak baru di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, yakni pembangunan Jalan Akses Menuju Masjid IKN dan Dermaga Logistik sebesar Rp397 miliar.
Baca juga: Unpad Teken Pekerjaan Konstruksi RSPTN dengan PT PP
Bakhtiyar melanjutkan, khusus untuk progres proyek di IKN sampai dengan akhir Juni 2023 perseroan telah menggenggam 8 proyek dengan total nilai kontrak sebesar Rp4,15 triliun.
Kedelapan proyek yang dikerjakan oleh PT PP memiliki progress hingga pekan ketiga Juni 2023 adalah Penyiapan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Tahap 1 (progres 100 persen), Penyiapan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Tahap 2 (63,09 persen).
Kemudian, Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Barat (26,27 persen), Jalan Tol IKN Segment 3B Kariangau – Sp. Tempadung (24,55 persen), Gedung Istana Negara dan Lapangan Upacara (13,97), Gedung Kantor Kepresidenan RI (15,03), Gedung Kementerian Sekretariat Negara RI (8,89 persen), dan Jalan Akses Menuju Masjid IKN dan Dermaga Logistik (kontrak baru).
“Perseroan secara terus-menerus akan mempertahankan kinerja perusahaan termasuk kinerja keuangan yang ditunjang secara selektif dengan pemilihan proyek yang berkontribusi positif terhadap keuangan dan meraih target divestasi sampai dengan akhir tahun sebesar Rp1,4 triliun,” kata dia dalam keterangan dikutip di Jakarta, Rabu (12/7/2023).
Baca juga: PT PP Rombak Jajaran Direksi, Yuyus Juarsa Jadi Direktur Operasi Bidang Gedung
Perlu diinformasikan, beberapa perolehan kontrak baru lainnya yang berhasil diraih oleh perseroan hingga Juni 2023, antara lain The North-South Commuter di Philipina sebesar Rp1,36 triliun, Bendungan Cibeet sebesar Rp937 miliar, East Port Lamongan Phase 1A & 1 B sebesar Rp767 miliar, Jalan Tol Bayung Lencir – Tempino Paket 2 sebesar Rp683 miliar, Gedung BSI Antara sebesar Rp607 miliar.
Kemudian, Universitas Haluleo Kendari Rp240 miliar, Duplikasi Jembatan PIK sebesar Rp205 miliar, Rumah Sakit Amanah Banjarmasin sebesar Rp201 miliar.
Sampai dengan Juni 2023, kontrak baru dari Pemerintah mendominasi perolehan kontrak baru perseroan dengan kontribusi sebesar 45,67 persen, disusul oleh BUMN (SOE) sebesar 27,27 persen, dan swasta sebesar 27,06 persen. Komposisi perolehan proyek tersebut terdiri dari Induk sebesar 85,10 persen dan anak usaha sebesar 14,90 persen.
Sedangkan, berdasarkan lini bisnis perusahaan komposisi perolehan kontrak baru perusahaan terdiri dari lini bisnis gedung sebesar 34,8 persen, jalan dan jembatan sebesar 24,6 persen, perkeretaapian sebesar 11,7 persen, bendungan sebesar 9,7 persen, pelabuhan 8,5 persen, industri sebesar 7,4 persen, irigasi sebesar 2,1 persen, dan minyak dan gas sebesar 1,1 persen.
Dengan raihan kinerja perusahaan sampai dengan saat ini, perseroan telah memenuhi kewajiban atas pembayaran Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2018 Seri B yang telah jatuh tempo pada bulan Juni lalu.
“Perusahaan akan terus meningkatkan tata kelola dan kinerja perusahaan dimana salah satunya didukung oleh pengembangan sistem ERP yang telah diterapkan sejak 2016,” kata Bakhtiyar.
Baca artikel lainnya:
- Perkuat Sektor Pariwisata, Kemen BUMN dan Kemenpar Bentuk Satgas
- Waketum GAPENSI Beberkan Peluang Sektor Konstruksi 2024-2029 dalam Kabinet Merah Putih
- Rapat Kerja dengan Komisi V DPR, Menteri PU Laporkan Realisasi Anggaran 2024
- Sah, 3 Anggota PII Banda Aceh Resmi Dikukuhkan jadi Guru Besar Teknik USK