Info Proyek

Bangun Pabrik Baru, Pupuk Indonesia Siapkan Anggaran Senilai Rp7 Triliun

Perseroan kini tengah mempersiapkan pembangunan pabrik Pusri III-B untuk anak usaha PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, dan pabrik baru di bawah PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) di Papua Barat.

Konstruksi Media – PT Pupuk Indonesia (Persero) bakal memperluas penyaluran pupuk subsidi melalui program digitalisasi kios ke seluruh Indonesia. Saat ini, program tersebut sudah dilakukan uji coba di lima provinsi, antara lain Bali, Aceh, Riau, Bangka Belitung dan Kalimantan Selatan.

SEVP Marketing Operations PT Pupuk Indonesia (Persero) Gatoet Gembiro Noegroho mengatakan, telah mengalokasikan dana sekitar Rp7 triliun untuk membangun pabrik pupuk baru guna menunjang penyaluran pupuk subsidi.

“Beberapa kita ingin investasi sekitar Rp7 triliun di tempat pembuatan pabrik baru,” kata Gatoet di Desa Temase, Kabupaten Gianyar, Bali, Senin (3/7/2023).

Menurut informasi Pupuk Indonesia, Perseroan kini tengah mempersiapkan pembangunan pabrik Pusri III-B untuk anak usaha PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, dan pabrik baru di bawah PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) di Papua Barat.

Baca juga: Progres Konstruksi Bendungan Mbay di Nagekeo NTT dengan Nilai Kontrak Rp1,47 Triliun

Keduanya disiapkan untuk memproduksi pupuk urea. Selain untuk komersil, pupuk urea dan pupuk NPK juga dipasarkan sebagai pupuk bersubsidi bagi petani.

Gatoet mengatakan, merasa optimis dengan modal awal yang dimiliki Pupuk Indonesia lantaran dianggap sudah mencukupi untuk memperluas pasar pupuk subsidi.

“Jadi sekarang perusahaan men-generate profit, sehingga bisa sebagai investasi ke depan. Intinya untuk kesiapan modal, Pupuk Indonesia secara investasi tidak ada issue. Jadi kita ada modal yang cukup lah,” ujarnya.

Modal itu salah satunya diperoleh dari keuntungan yang didapat perseroan, khususnya dalam memasarkan pupuk non subsidi yang berada di harga keekonomian, meskipun hasil produksinya masih di bawah pupuk subsidi.

“Kita memproduksi hanya 55 persen untuk subsidi. Jadi kami masih punya 45 persen (untuk komersil). Itu artinya lebih dari cukup,” ucapnya.

Baca artikel selanjutnya:

Artikel Terkait

Leave a Reply

Back to top button