Info Proyek

PLN Gandeng BUMDes dan Masyarakat NTB Olah FABA Jadi Bahan Baku Konstruksi

Sehingga mampu menciptakan peluang kerja baru dan manfaat lain bagi masyarakat sekitar, serta mengurangi ketergantungan produk impor bahan konstruksi bangunan

Konstruksi Media – PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN (Persero) menggandeng Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sukses Mandiri di Kabupaten Sumbawa Barat dan masyarakat Taliwang, Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk berkolaborasi mengelola sisa abu pembakaran batu bara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) atau Fly Ash Bottom Ash (FABA) diolah menjadi bahan baku konstruksi.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) Sudjarwo mengatakan pihaknya memberikan pendampingan kepada BUMDes untuk bisa mengolah FABA menjadi bahan baku bangunan, serta turut memberikan alat cetak paving block dan batako.

“Dengan bantuan mesin cetak paving block dan batako ini, PLN berharap BUMDes dapat lebih produktif, kas pendapatan BUMDes bertambah dan banyak tercipta lapangan kerja sehingga pembangunan yang berwawasan lingkungan, berkelanjutan sesuai prinsip Sustainable Development Goals (SDG) akan terwujud,” kata Sudjarwo dalam keterangannya dikutip Konstruksi Media di Jakarta, Minggu (4/6/2023).

Dia menyebut, FABA teruji sangat aman, efisien, dan sudah banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku yang berkaitan dengan dunia konstruksi. Melalui program kolaborasi dengan BUMDes Sukses Mandiri ini, PLN berharap pemanfaatan FABA yang diproduksi menjadi paving block dan batako akan semakin meningkat ke depannya.

“Sehingga mampu menciptakan peluang kerja baru dan manfaat lain bagi masyarakat sekitar, serta mengurangi ketergantungan produk impor bahan konstruksi bangunan,” ujarnya.

Langkah PLN memberikan pendampingan ini, kata Sudjarwo, tentu sejalan dengan prinsip Enviroment, Sustainability and Governance (ESG). Di sisi bersamaan PLN turut mendorong perekonomian masyarakat sekitar sehingga perusahaan listrik plat merah ini bisa menerapkan Creating Share Value (CSV).

“PLN menjadi katalis dalam meningkatkan perekonomian masyarakat sehingga meningkatkan kegiatan ekonomi dan nilai sosial secara bersama-sama,” tutur Sudjarwo.

Ia lantas mencontohkan, salah satu pemilik Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di wilayah Sumbawa, yakni UMKM Sari Mandiri pada tahun 2022 mampu menyerap FABA mencapai 297,4 ton per tahun.

“Atau jika di-rata-rata per harinya memanfaatkan FABA sebanyak 0,8 ton,” ucapnya.

Sudjarwo menambahkan, harga pasir per dump truck dari Lombok diestimasi mencapai Rp1,4 juta. Namun, dengan adanya FABA, saat ini UMKM dapat menggunakan pasir lokal sebagai campuran FABA yang per dump truck harganya sebesar Rp400.000.

“Sehingga UMKM dapat mendapatkan manfaat ekonomis dan dapat mengalihkan modalnya untuk mengembangkan usahanya,” kata General Manager PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) Sudjarwo.

Artikel Terkait

Leave a Reply

Back to top button