Konstruksi Media – PT Waskita Karya Tbk akan menjual sejumlah ruas tol yang dibangun dan dikelola. Langkah ini dilakukan untuk menutup beban utang dalam neraca keuangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pemerintah tidak akan sembarang menjual sejumlah ruas tol tersebut, penawarannya akan disesuaikan dengan kondisi pasar. Sebelumnya, kata dia, pada September 2023, dua ruas tol sudah diserahkan ke Indonesia Investment Authority (INA), yakni Kanci-Pejagan dan Pejagan-Pemalang.
“Tergantung market, cita-cita kan boleh, kemarin INA sudah beli beberapa,” kata Erick di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, belum lama ini.
Ia mengatakan, para investor tetap berminat pada divestasi yang ditawarkan oleh Waskita lantaran makro ekonomi di dalam negeri terus menunjukkan pertumbuhan yang positif.
“Kita lihat juga partner-partner yang percaya dengan ekonomi di Indonesia yang terus tumbuh,” ucapnya.
Aksi korporasi tersebut dilakukan hingga 2025 mendatang yang bertujuan untuk menutupi utang Waskita. Pasalnya, pembangunan infrastruktur masih menjadi beban utang perseroan.
WSKT membukukan liabilitas, termasuk utang senilai Rp84,37 triliun per 31 Maret 2023. Jumlah tersebut mengalami kenaikan dari posisi 31 Desember 2022 yang berada di angka Rp83,98 triliun.
Baca juga: PLTS Nusa Penida Konsisten Pasok Energi Bersih Kelistrikan di Bali
Sejak November tahun lalu, ada lima ruas tol yang masuk dalam list atau daftar divestasi. Disusul tiga ruas tol yang sudah dilepaskan sebagian sahamnya sepanjang tahun lalu yakni, Tol Cimanggis-Cibitung, Tol Kanci-Pejagan, dan Tol Pejagan-Pemalang.
Sementara, lima ruas lainnya yang masih menunggu investor atau strategic partnership hingga 2025, yakni Tol Pemalang-Batang, Tol Depok-Antasari, Tol Pasuruan-Probolinggo, dan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu. Sementara, Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar saat itu masih dalam tahap kajian Waskita Karya.
Waskita Karya memiliki saham di sejumlah ruas tol di Indonesia di antaranya Tol Kuala Tanjung-Tb Tinggi-Parapat dengan panjang 143 km. Kepemilikan saham mencapai 2,96%.
Selanjutnya, Tol Kayu Agung-Palembang-Betung dengan 112 km. Kepemilikan saham mencapai 99,49%, Tol Bekasi-Cawang-Kp Melayu panjang 16 km dengan 71,80% kepemilikan. Tol Cimanggis-Cibitung, 25 km kepemilikan saham 35%.
Kemudian, Tol Depok-Antasari dengan panjang 22 km, kepemilikan saham mencapai 18,20%, Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi panjang 54 km dan 99,99% kepemilikan, Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan panjang 60 km dan 16% kepemilikan, Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap 207 km dengan kepemilikan saham 20%.
Baca artikel selanjutnya: