Infrastruktur

Ditargetkan Operasi Agustus 2023, Pemasangan Jaringan Listrik KCJB Capai 80%

Ini adalah komitmen kami untuk bergegas menyelesaikan to do list yang masih ada jelang operasional KCJB.

Konstruksi Media – Proyek pembangunan Kereta Api Cepat Jakarta – Bandung (KCJB) terus dikebut penyelesaiannya. Pihaknya berharap Agustus tahun 2023 dapat segera dioperasikan, dan saat ini progres pemasangan jaringan listrik aliran atas atau overhead catenary system (OCS) sudah mencapai 80%.

Hal tersebut dikatakan oleh General Manager Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Rahadian Ratry dalam keterangannya.

Menurut dia, jaringan listrik tersebut terpasang dari mulai Stasiun Halim (Jakarta Timur), hingga Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung (Jawa Barat).

Dia menambahkan, pemasangan OCS tersebut untuk operasional Kereta Api Cepat Jakarta Bandung. Akan tetapi, saat ini pemasangan OCS ruas Stasiun Padalarang hingga Stasiun Tegalluar sudah mencapai 100%.

Pemasangan jaringan listrik aliran atas proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Dok. Ist

“Saat ini, KCIC bersama seluruh kontraktor sedang melakukan percepatan pemasangan OCS di beberapa stasiun, depo, dan ruas tertentu. Ini adalah komitmen kami untuk bergegas menyelesaikan to do list yang masih ada jelang operasional KCJB,” ungkap Rahadian, sebagaimana diberitakan, Jumat, (5/5/2023).

Dia menambahkan, dalam mengoperasikan KCJB, stasiun, dan seluruh peralatan yang terpasang di trase KCJB dari Stasiun Halim hingga Stasiun Tegalluar dibutuhkan kekuatan hingga 246,3 megavolt ampere (MVA).

Baca Juga : KCJB dan LRT Jabodebek Bakal Jadi Kado KAI untuk HUT Kemerdekaan Indonesia ke-78

Sementara, untuk KCJB, tenaga listriknya akan disalurkan melalui jaringan listrik aliran atas atau OCS.

Untuk itu, pihaknya akan terus mengawal jalannya pemasangan OCS agar sesuai dengan standar keselamatan dan keamanan serta terus berkoordinasi dengan seluruh stakeholder.

“Tujuannya, agar KCJB dapat segera dioperasikan sesuai jadwal yang telah ditetapkan,” imbuh Rahadian.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan penggunaan energi listrik pada layanan KCJB diharapkan mampu mengurangi emisi karbon di wilayah yang dilalui dari Jakarta hingga Bandung.

Proyek Kereta Api Cepqat Jakarta Bandung ditargatkan rampung Agustus 2023. Dok. Ist

“KCJB turut serta dalam kelestarian lingkungan melalui penggunaan energi listrik dalam operasionalnya. Pasalnya, polusi yang dihasilkan dari kereta api dengan bahan bakar listrik adalah nol atau tidak ada sama sekali jika dibandingkan dengan kereta api bertenaga diesel,” beber dia.

Lebih jauh, Rahardian menuturkan bahwa berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh Department for Transport (DfT) Britania Raya, karbon per mil penumpang dari kereta listrik lebih rendah hingga 35% dibandingkan kereta diesel.

“Ini merupakan bukti salah satu sumbangsih dan manfaat kehadiran KCJB di Indonesia. Hal tersebut juga sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo pada konferensi G20, di mana Indonesia turut berkontribusi dalam menangani perubahan iklim dan mengelola lingkungan secara berkelanjutan,” ungkapnya.

Sebelumnya, proyek KCJB ini meminta perpanjangan konsesi dari semula 50 tahun menjadi 80 tahun. Hal tersebut dikarena cost overrun yang terjadi karena adanya perbedaan biaya pembangunan kereta api cepat di Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dengan di Indonesia.

Perbedaan biaya tersebut meliputi, pembebasan lahan, biaya persinyalan untuk pengaturan frekuensi kereta cepat, dan lainnya. Yang mana, biaya tersebut di Tiongkok merupakan gratis alias free, sementara di Indonesia justru sebaliknya.

Maka dari itu, KCIC meminta penambahan konsesi pengoperasian Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung tersebut kepada pemerintah.

Adapun pihak KCIC menyebut biaya cost overrun mencapai USD 1,2 miliar setara dengan Rp 18 triliun. Dengan begitu, dalam perencanaannya pembangunan KCJB tersebut membutuhkan biaya sekitar Rp 113 triliun kini menjadi Rp 131 triliun.

Sebagaimana informasi, proyek tersebut rencananya akan beroperasi pada 18 Agustus 2023 mendatang sebagai hasian HUT RI ke-78, dan jarak tempuh dari Jakarta ke Bandung dengan menggunakan kereta api cepat tersebut lebih kurang 35-40 menit dengan kecepatan maksimal 350 Km/Jam.

Baca Artikel Selanjutnya :

Artikel Terkait

Back to top button