Dukung Produk Subtitusi Impor, KAI Serahkan ATDO Perdana ke Barata
Sinergi BUMN yang kuat dan saling mendukung dalam sektor industri khususnya, dapat mewujudnya kemajuan dan kemandirian bangsa.
Konstruksi Media – Dalam rangka pemenuhan kebutuhan Industri Manufaktur Nasional, PT Barata Indonesia (Persero) menerima pemanfaatan scrap yang berasal dari ATDO (Aktiva Tetap
Diberhentikan dari Operasi) dari
PT Kereta Api Indonesia (Persero)
(KAI).
Pemanfaatan scrap ini sesuai dengan Surat Penunjukan Rekanan (SPR) Tanggal 09 Desember 2022 Nomor:
02/SPR-TIM PENJUALAN/XII/2022 Tentang Penjualan 1.485 Unit ATDO.
Penerimaan ATDO tersebut digelar secara seremonial yang dilaksanakan di Gudang Persediaan KAI Purwakarta, Jawa Barat, yang dihadiri oleh Direksi PT KAI, Direksi
PT Barata, dan Perwakilan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Purwakarta.
Dalam sambutannya, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko KAI Salusra Wijaya menjelaskan bahwa kick off penyerahan ATDO perdana ini sebagai bentuk komitmen KAI dalam mendorong implementasi proses pengadaan barang dan jasa sesuai peraturan dan ketentuan tata kelola perusahaan yang baik (Good
Corporate Governance/GCG).
“Sinergi BUMN haruslah menjadi prioritas utama. Sinergi BUMN yang kuat dan saling mendukung dalam sektor industri khususnya, dapat mewujudnya kemajuan dan kemandirian Negara Indonesia,” terang Salusra Wijaya, dalam keterangannya, Selasa, (28/3/2023).
Dia berharap pemanfaatan scrap KAI oleh Barata Indonesia dapat menjamin ketersediaan bahan baku sehingga dapat memperkuat kontinuitas produksi yang berdampak pada peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan penciptaan substitusi impor.
Sementara, Direktur Utama PT Barata Indonesia (Persero) Bobby Sumardiat Atmosudirjo mengucapkan apresiasi dan terima kasih atas dukungan KAI pada industri manufaktur dalam negeri.
Bobby menjelaskan, sebagai BUMN manufaktur, scrap merupakan raw material yang memegang peranan penting dalam
aktivitas produksi Foundry di mana ketersediaannya wajib dipenuhi, terutama dalam upaya mencapai mencapai target produksi 21 ribu/ton per tahun.
“Kepastian ini merupakan semangat bagi kami dalam menghasilkan produk yang kompetitif dan berdaya 44r45 5saing tinggi, tidak hanya nasional namun juga global,” ungkap Bobby.
Dirinya meyakini scrap ATDO KAI dapat
dikelola secara optimal sehingga dapat memberi nilai tambah dan meningkatkan pendapatan perusahaan.
Lebih lanjut, Bobby mengatakan
kemenangan Barata Indonesia dalam proses ini secara langsung menciptakan circular economy sebagai upaya dalam menekan impor bahan baku industri.
Langkah strategis ini juga diharapkan dapat meningkatkan kontribusi dalam perekonomian nasional juga devisa negara.
Untuk diketahui, Barata Indonesia yang didukung penuh oleh PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) selaku Kuasa Pemegang Saham, masih menjadi satu-satunya perusahaan di Asia Tenggara yang memiliki sertifikat Internasional AAR (Association American Railways).
Pencapaian ini mengukuhkan eksistensi
perseroan dalam ekspor produk foundry ke pasar Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko.
Menurut, Direktur Investasi 1 dan Restrukturisasi PPA Rizwan Rizal Abidin, selaku pemegang Surat Kuasa Khusus (SKK) dari Menteri BUMN, PPA mendukung sinergi antara KAI dan Barata Indonesia dalam penyediaan bahan baku.
“Sinergi ini diharapkan dapat mendukung kebangkitan Barata Indonesia dalam
industri manufaktur nasional dan global,” tutupnya.
Baca Artikel Selanjutnya :