TRANSPORTATION

Indonesia Sepakat Jalin Kerjasama Transportasi Rendah Karbon dengan Inggris

Kerjasama ini merupakan langkah awal dari komitmen kedua negara untuk memitigasi dampak perubahan iklim melalui sektor transportasi.

Konstruksi Media – Pemerintah Indonesia menyepakati kerjasama program pengembangan transportasi rendah karbon dengan Pemerintah Inggris. Program ini merupakan langkah awal dari komitmen kedua negara untuk memitigasi dampak perubahan iklim melalui pengembangan transportasi publik perkotaan yang ramah lingkungan.

Hal tersebut dengan dilakukannya seremonial peluncuran program bernama “Future Cities: UK-Indonesia Low Carbon Partnership”. Hadir dalam seremonial peluncuran program kerjasama kedua negara, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Hendro Sugiatno.

Hendro mengatakan, penandatanganan tersebut merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman yang telah ditandatangani oleh Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi dengan Menteri Perhubungan Inggris Wendy Morton MP pada Juni 2022 lalu.

“Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan menyambut baik pelaksanaan program kerjasama ini, yang diharapkan dapat membantu pengembangan sistem transportasi perkotaan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan di Indonesia,” terang Hendro dalam keterangannya, sebagaimana ditulis, Sabtu, (9/10/2022).

Baca Juga : Menhub Apresiasi Bus Listrik Buatan UI, Buat Angkutan KTT G20

Upaya peningkatan kualitas transportasi, kata Hendrro, hal ini sejalan dengan upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mitigasi dampak perubahan iklim.

Indonesia Sepakat Jalin Kerjasama Transportasi Rendah Karbon dengan Inggris. Dok. Ist

Dalam RPJMN 2020-2024, Kemenhub memiliki tugas tidak hanya untuk meningkatkan konektivitas perkotaan melalui penyediaan angkutan umum massal, tetapi juga berkontribusi pada penurunan emisi (dekarbonisasi) di sektor transportasi.

“Kami tengah mengembangkan sejumlah angkutan umum massal perkotaan baik dalam bentuk Bus Rapid Transit (BRT) maupun di sektor perkeretaapian yang berbasis rel, yang terintegrasi dan juga menggunakan energi listrik. Melalui kerjasama ini, diharapkan upaya tersebut dapat dilakukan dengan lebih terukur, terstruktur, terakselerasi dan lebih andal dalam merencanakan dan mengimplementasikan sistem transportasi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan,” imbuhnya.

Sementara, di kesempatan yang sama, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins menyambut baik adanya kerjasama ini.

Dikatakan olehnya, kemitraan di bidang transportasi sangat penting, agar lebih percaya diri untuk menjalankan komitmen dari konferensi di Glasgow dan juga dalam rangka mewujudkan transisi menuju kendaraan nol emisi (zero emission).

“Kami berupaya untuk menegakkan Perjanjian Paris untuk menekan kenaikan suhu bumi di bawah 1,5 °C, dan berupaya melaksanakan dekarbonisasi di sektor transportasi karena 25% emisi GRK dihasilkan dari sektor transportasi,” ungkap Owen.

Atas hal itu, Pemerintah Inggris melalui UK Partnering for Accelerated Climate Transition (UK PACT) memberikan dukungan pendanaan sebesar 9 Juta Poundsterling atau sekitar Rp 162 Miliar, untuk pengembangan transportasi perkotaan yang ramah lingkungan di sejumlah provinsi di Indonesia, yakni: Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.

Melalui program ini, kedua negara bersama-sama ingin menangkap peluang besar seperti pengembangan peta jalan untuk elektrifikasi kendaraan umum secara efisien.

Selain itu, pengintegrasian solusi ramah iklim ke dalam perencanaan pembangunan nasional dan daerah, serta perancangan proyek transportasi rendah karbon yang mampu menarik investasi.

Kelima proyek dalam program Future Cities ini, yakni pertama, integrasi pengembangan LRT, transit-oriented development dan land value capture di Metropolitan Semarang.

“Kedua, transisi menuju transportasi rendah karbon yang inklusif melalui perbaikan aspek keselamatan bagi kaum rentan. Ketiga, penguatan transportasi kota berkelanjutan di kota pesisir,” paparnya.

Keempat, dekarbonisasi transportasi yang inklusif di Indonesia. Kelima, mobilitas bersih untuk area metropolitan Jakarta.

Sebelumnya, penandatanganan kesepakatan (Implementing Agreement) untuk memulai kerjasama tersebut telah dilakukan oleh Sekretaris Jenderal Kemenhub Novie Riyanto dan Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste .

Baca Artikel Selanjutnya :

Artikel Terkait

Leave a Reply

Back to top button