Dihack, BI Pastikan Layanan Operasional Tetap Aman
Konstruksi Media – Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono mengatakan, pihaknya memastikan layanan operasional tidak terganggu setelah adanya kabar yang menyebut terjadi kebocoran data milik bank sentral.
Menurutnya, masalah kebocoran data dari serangan siber ini sudah diatasi. “BI memastikan layanan operasi BI tidak terganggu, tetap terkendali dan bisa mendukung kegiatan ekonomi masyarakat. Tidak ada gangguan apapun dari layanan yang diberikan BI,” ujar Erwin dikutip pada Jumat (21/1/2022).
- Bertemu Menteri Perhubungan, Erick Thohir Bahas Efisiensi Biaya Logistik
- Menteri PKP Bakal Gunakan Lahan Sitaan Kejagung untuk Bangun Perumahan Rakyat
- Tim ASURA ITS, Inovasikan Konsep Gedung Tahan Gempa
Erwin menuurkan, BI menyadari adanya upaya peretasan berupa ransomware pada bulan lalu, namun segera ditangani dengan cepat. Kemudian BI telah melakukan asesmen secara keseluruhan terhadap serangan tersebut, termasuk melakukan asesmen kepada seluruh karyawan di seluruh perkantoran.
“BI telah melakukan pemulihan, telah juga melakukan audit dan mitigasi agar serangan tersebut tdak terulang dengan menjalankan protokol mitigasi gangguan IT,” ungkapnya.
Adapun mitigasi yang dilakukan, kata Erwin, antara lain menyusun kebijakan standar dan ketahanan siber yang lebih ketat, mengembangkan teknologi dan infrastruktur keamanan siber yang lebih kuat, serta membangun kerja sama dan berkoordinasi dengan berbagai pihak agar bisa mengantisipasi insiden berikutnya.
“Kemudian BI juga senantiasa melakukan pengujian kepada seluruh infrastruktur guna memastikan terselenggaranya layanan sistem pembayaran secara aman, lancar dan efisien melalui seluruh layanan BI,” jelasnya.
Kabar peretasan BI sebelumnya diunggah salah satu akun Twitter atas nama Dark Tracer: Dark Web Criminal Inteligence atau @darktracer_int. Informasi kebocoran data itu disampaikan pagi tadi. Pelaku disebut kelompok peretas, geng ransomware Conti.
“(ALERT) geng Conti ransomware mengumumkan ‘BANK OF INDONESIA’ masuk dalam daftar korban,” cuit Dark Tracer dalam akun Twitter-nya.
Akun Twitter itu juga mengunggah tangkapan layar dari situs gelap geng ransomware Conti. Banyak data bernama corp.bi.go.id dengan total unggahan data sebanyak 838 file sebesar 487,09 megabyte (MB).
Data itu diduga diambil dari server www.bi.go.id, karena terlihat situs BI di tangkapan layar tersebut.***