Konstruksi Media — Yayasan BUMN (YBUMN) meresmikan Rumah Dampak DITIRO, sebuah ruang kolaboratif lintas sektor yang tidak hanya berfungsi sebagai kantor, tetapi juga sebagai pusat inovasi dan sinergi sosial. Bersamaan dengan itu, Yayasan juga meluncurkan program Pikiran Terbaik Negeri (PTN) 2025 yang menjadi motor penggerak gerakan inovasi sosial di Indonesia.
Peresmian Rumah Dampak DITIRO menjadi tonggak baru YBUMN dalam memperkuat ekosistem kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, komunitas, filantropi, dan masyarakat sipil. Gedung ini diharapkan menjadi wadah terbuka untuk berbagi ide, energi, dan komitmen dalam menciptakan dampak sosial yang berkelanjutan.
“Hari ini kita meresmikan rumah inspirasi kita di YBUMN—sebuah langkah besar agar kita bisa lebih mengeksplorasi potensi kolaborasi dan memberikan dampak yang lebih nyata dibanding tahun-tahun sebelumnya. Kalau kita hijrah, maka hijrahlah menuju yang lebih baik. Dan inilah bagian dari hijrah itu,” ujar Rachman Ferry, Sekretaris Yayasan BUMN.
Sebagai rangkaian dari peresmian, Yayasan BUMN menggelar forum Exclusive Multi-Sector Dialogue yang mempertemukan para pemangku kepentingan dari berbagai sektor. Forum ini menjadi ruang percakapan strategis untuk memperkuat tradisi dialog terbuka, mendalam, dan berkelanjutan dalam mendukung kemajuan Indonesia.
Baca juga: Erick Thohir Lantik Dua Deputi Baru, Perkuat Konsolidasi dan Transisi Menuju Era Baru BUMN
Pada momen yang sama, Ketua YBUMN Syafuan juga secara resmi meluncurkan Program Pikiran Terbaik Negeri (PTN) 2025. Program ini bukan sekadar kompetisi hibah, tetapi merupakan gerakan nasional untuk menjaring, membina, dan memperkuat impact makers, komunitas, dan inovator sosial dari seluruh penjuru negeri.
“Tahun ini, pendekatannya lebih tajam dan terstruktur. Kami membuka kesempatan seluas-luasnya bagi para inovator sosial di berbagai tahap perjalanan, mulai dari yang baru punya ide hingga inisiatif yang sudah berjalan. Dukungan kami tidak hanya finansial, tetapi juga pendampingan, jejaring strategis, dan panggung untuk memperluas dampaknya,” ujar Syafuan.
Dengan skema pendanaan dan pendampingan yang telah disempurnakan, PTN 2025 diharapkan menjadi katalisator perubahan sosial yang lebih luas dan inklusif. Program ini sejalan dengan misi besar Yayasan BUMN: Membangun Jiwa, Raga, dan Alam untuk Indonesia.
Yayasan BUMN kini membuka pendaftaran PTN 2025 hingga 30 Juni 2025. Para wirausaha sosial diundang untuk mengajukan ide dan inisiatifnya melalui laman resmi Yayasan BUMN di www.yayasanbumn.org.
“Inilah saatnya gagasan yang tumbuh di tengah masyarakat mendapat ruang untuk berkembang dan memberi dampak lebih luas. Mari bergerak bersama, wujudkan dampak, dan buktikan bahwa ide terbaik negeri ini layak bersuara,” tutup Syafuan. (***)
