UGM dan ITB Bakal Jadi Tenaga Ahli LRT Jabodebek dan KCJB
mengundang langsung keterlibatan UGM dan ITB menjadi tenaga ahli pendamping dalam melakukan review akan kesiapan operasi LRT jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta Bandung.
Konstruksi Media – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi bakal melibatkan Perguruan Tinggi di Indonesia, seperti Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk menjadi tenaga ahli dalam pembangunan proyek strategis nasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dan LRT Jabodebek.
Ia mengatakan, zero accident harus menjadi prinsip utama. Apalagi kedua proyek tersebut sarat dengan teknologi terbaru.
“Saya datang ke laboratorium ini untuk mengundang langsung keterlibatan UGM dan ITB menjadi tenaga ahli pendamping dalam melakukan review akan kesiapan operasi LRT jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta Bandung bersama konsultan Crossrail International yang ditugaskan dari Department for Transportation Inggris,” ucap Budi Karya di Jakarta, Jumat (29/7/2022).
Nantinya, kata dia, proyek KCJB maupun proyek LRT Jabodebek tidak hanya memiliki kualitas konstruksi yang baik, namun memiliki standar pelayanan dan keselamatan yang prima saat beroperasi. Ia mengatakan, kedua proyek tersebut mesti memiliki kualitas yang sama dengan kereta cepat Shinkansen yang beroperasi di Jepang.
Baca juga: Silmy Karim: Krakatau Steel dan Posco Siap Dukung Proyek IKN
Dekan Fakultas Teknik UGM Selo mengatakan, sangat mengapresiasi Kemenhub yang telah melibatkan dalam proyek pembangunan infrastruktur transportasi. Hal ini, kata dia, menjadi kesempatan untuk berkontribusi pada pembangunan infrastruktur transportasi khususnya teknologi sektor perkeretaapian.
“Terima kasih kesempatan yang diberikan Kementerian Perhubungan untuk masuk ke dunia perkeretaapian. Kami selama ini mungkin kurang area bermain, kurang masuk kesana, tentu hal ini menjadi suatu kesempatan yang luar biasa agar kami dapat berkontribusi membangun kemandirian teknologi,” ucap Selo.
Menurut dia, kerja sama ini akan menjadi kesempatan bagi Indonesia ke depan untuk tidak lagi bergantung dengan teknologi luar negeri.
“Ini suatu kesempatan bagi kita untuk sedikit demi sedikit menguasai meskipun baru mengintegrasikan, menjadi kesempatan bagi kita untuk menguasai paling tidak kita tidak tergantung pada vendor tertentu sehingga kita punya kewenangan keleluasaan untuk memilih, ini adalah suatu kemandirian keputusan,” ujarnya.
Turut hadir pada kegiatan tersebut Sekretaris Direktorat Jenderal Perkeretaapian Zulmafendi, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Mohamad Risal Wasal, perwakilan dari PT KAI, PT LEN, PT INKA, PT Adhi Karya, dan sejumlah pejabat terkait.
Baca artikel selanjutnya:
- Tongkat Estafet Perusahaan Kawat Baja Nasional, Cecilia Vania Siap Bawa Bevananda Go Global
- Anugerah Innovillage 2024, Inovasi Sosial Digital Anak Bangsa yang Berdampak Nyata
- Tiga Dekade Bevananda: Estafet Kepemimpinan dan Langkah Menuju Indonesia Emas
- Kongres I I2MI: Prof Muhamad Abduh Dorong Pembangunan Ekosistem BIM Nasional yang Progresif dan Inklusif