Krakatau Steel Manfaatkan Peluang dari Konflik Rusia dan Ukraina
Saat konflik Rusia dan Ukraina terjadi pada Februari 2022, Krakatau Steel sudah eksis di Eropa.
Konstruksi Media – Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) Silmy Karim mengatakan pihaknya memanfaatkan peluang ekspor dari konflik antara Rusia dan Ukraina yang membuat hasil ekspor Krakatau Steel meningkat di kuartal I/2022.
“Kalau saya selalu melihat ketika ada suatu masalah, itu adalah peluang. Kami manfaatkan peluang itu, makanya ekspor kami ciamik,” ujar Silmy, beberapa waktu lalu.
Sebelum adanya konflik Rusia-Ukraina, kata dia, KRAS telah mengekspor baja ke perusahaan Eropa sejak tahun 2021. Saat konflik Rusia dan Ukraina terjadi pada Februari 2022, Krakatau Steel sudah eksis di Eropa.
Baca juga: Krakatau Steel Raup Untung Rp384 Miliar Kuartal Pertama 2022
Silmy mengatakan, perusahaan Eropa banyak memasok bajanya dari perusahaan baja asal Rusia dan Ukraina. Ketika terjadi perang dan adanya larangan untuk mengimpor barang dari Rusia, perusahaan Eropa mencari sumber bahan baku ke seluruh dunia.
“Kami sudah merintis ekspor ke Eropa dari tahun lalu, otomatis kita sudah eksis. Makanya ekspor triwulan pertama itu di atas 200.000 ton memanfaatkan situasi geopolitik,” ucap Silmy.
Menurut dia, KRAS bisa mengantongi laba bersih hingga Rp 740 miliar pada Semester I-2022. Hingga Maret 2022, ekspor baja Krakatau Steel mencapai 116.406 ton, yang merupakan capaian bulanan ekspor tertinggi sejauh ini.
Sedangkan pada Januari 2022, Krakatau Steel telah mengapalkan 63.731 ton baja. Dengan demikian, total ekspor pada kuartal I/2022 mencapai 180.137 ton.
Baca artikel selanjutnya:
- Data Center Andal Adalah Kunci Pengembangan AI yang Aman dan Efisien, Begini Kata Para Pakar
- Kinerja Semen Indonesia di 2024: Raup Laba Bersih Rp719,76 Miliar
- Dukung Kelancaran Mudik, KAI: Stasiun Yogyakarta Simpul Integrasi Transportasi
- Tingkatkan Layanan Kesehatan, Inilah Peran BUMN Konstruksi dalam Pembangunan Rumah Sakit di Indonesia