Konstruksi Media – Guru Besar Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Prof. Ir. Paulus Pramono Rahardjo mengungkapkan, event International Conference on Case Histories in Geotechnical Engineering (GEOCASE 2023) & 4th AsRTC6 “Urban GeoEngineering” Symposium yang diselenggarakan di Unpar merupakan tempat berkumpulnya ahli geoteknik global.
Penyelenggaraan hari pertama pada Senin (25/9/2023) ini lebih kepada ice breaking party, seperti temu kangen para expert geolog untuk saling berdiskusi, namun demikian tetap diselingi agenda workshop yang menghadirkan pakar di antaranya:
- Dr. Shahab Yasrebi dari Geomaple Geotechnics Inc. Canada
- Assoc. Prof. Imam A. Sadisun dari Institut Teknologi Bandung (ITB)
- Dr. Adrin Tohari dari Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN)
- Prof. Bin-Chen Benson Hsiung dari National Chung-Hsing University, Taiwan,
- Prof. Ir. Paulus Pramono Rahardjo dari Unpar
- Aswin Lim, Ph.D dari Universitas Katolik Parahyangan
Baca juga: Instalasi Geofoam di Tol Cisumdawu, Adhi Karya Jalankan Konsep ESG
Agenda keesokan harinya akan berfokus pada materi pembahasan geoteknik di pelbagai tema. Di sisi bersamaan juga banyak perusahaan berkaitan dengan geoteknik datang membuka booth di Unpar. Peserta yang diagendakan hadir Selasa (26/9/2023) besok sekitar 400 orang.
Rencananya akan hadir juga Direktur Jenderal Bina Marga Dr. Ir. Hedy Rahadian, M.Sc, sosok yang selalu menyuport Unpar.
“Kita undang partisipan, banyak perusahaan yang datang dan ini juga akan membuka apalagi sebagai mitra media, itu kan perlu mendapatkan informasi. Orang penting yang datang memang banyak. Dirjen Bina Marga meskipun beliau bukan dari Unpar tetapi beliau banyak membantu,” kata Prof Paulus saat diwawancarai Konstruksi Media di Unpar, Bandung, Jawa Barat, Senin (25/9/2023).

Selain itu, diagendakan ada nota kesepahaman atau MoU kerja sama dengan pihak Universiti Teknologi Malaysia (UTM). Prof Paulus berpandangan, kerja sama dengan Malaysia dan Filipina amat diperlukan, karena keduanya adalah negara tetangga.
“Jadi intinya lebih ke arah kerja sama. Walaupun ada orang datang dari Iran, Belgia, Kanada, dan Taiwan, mereka itu terus datang terutama karena ada acara yang dinamakan urban Geo Engineering. Jadi itu geoteknik yang dikembangkan untuk perkotaan,” tutur Dosen Unpar itu.
Baca juga: Susul Tol Cisumdawu, Hutama Karya Infrastruktur Pakai Geofoam di Tol Indralaya-Prabumulih
Berkaitan dengan gala dinner, fungsinya ialah untuk mengapresiasi dan menjaga persatuan sesama ahli geoteknik.
Adapun acara ini rutin diselenggarakan setiap tahun dengan tema berbeda. Empat tahun sekali temanya berubah, menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan di lingkup geoteknik.

“Fungsinya adalah supaya kita bisa saling membagi pengalaman dan kontribusi di bidang ilmu karena ilmu berkembang pesat. Kalau kita tidak bertemu begini, kita jadi tidak melihat bagaimana perkembangan orang lain. Nanti kita merasa diri kita sudah maju, padahal ada orang lain yang lebih maju,” ucapnya.
Prof Paulus berpesan, pada dasarnya sebagai orang-orang Asia, dirinya merasa perlu ada kolaborasi dengan pihak-pihak yang bergelut di dunia konstruksi.
“Jadi gunanya adalah untuk persatuan. Kita tidak memandang bangsa, suku, agama, kita bersatu untuk menyelesaikan masalah-masalah infrastruktur supaya berkelanjutan. Memang fungsi kita itu mendukung infrastruktur berkelanjutan,” kata Prof. Paulus.
Rencananya, pada Selasa besok Prof. Paulus akan memaparkan perihal timbunan ringan EPS Geofoam yang terinstalasi di Jalan Tol Cisumdawu.
“Saya sendiri akan membahas Geofoam. Jadi itu termasuk barang yang baru ternyata, jadi itu banyak orang belum mengenal terutama Indonesia,” kata dia memungkasi.
Baca artikel lainnya: