Pemeliharaan Jalan Tol, Hakaaston Andalkan Aspal Performance Grade
Aspal PG juga memberikan tingkat keamanan yang lebih bagi pengguna jalan karena karakteristik aspal yang lebih baik.
Konstruksi Media – PT. Hakaaston (HKA) sebagai salah satu anak perusahaan PT Hutama Karya (Persero) (HK) yang bergerak di bidang produksi manufaktur hotmix, precast, spun pile dan Jasa Layanan Operasi (JLO) serta maintenance jalan tol, berkomitmen memberikan kualitas aspal terbaik untuk pembangunan dan pemeliharan jalan tol. Hal itu disampaikan oleh Direktur Teknik dan Operasi (DTO) HKA Martin Nababan.
“Sejak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengeluarkan Surat Edaran (SE) terkait penggunaan Aspal Performance Grade (PG), HKA telah mengaplikasikan di sejumlah ruas, yakni pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Indralaya-Prabumulih, dan pemeliharaan jalan tol Ruas JORR Seksi S, dan Akses Tanjung Priok atau ATP,” ujarnya dalam keterangan tertulis dikutip di Jakarta, Senin (4/9/2023).
Hotmix yang menggunakan aspal PG merupakan modifikasi hotmix konvensional yang sebelumnya menggunakan aspal bitumen Penetration (Pen) 60/70.
Baca juga: PUPR Gunakan 6.839 Ton Aspal Buton untuk Penanganan Jalan di Bengkulu
Adapun keunggulan dari penggunaan Aspal PG ini seperti tahan terhadap kondisi iklim indonesia yang tropis, memiliki kemampuan menahan beban berat dan mengurangi risiko deformasi serta kerusakan struktural pada permukaan jalan.
“Kemudian Aspal PG juga memberikan tingkat keamanan yang lebih bagi pengguna jalan karena karakteristik aspal yang lebih baik,” ucapnya.
Dia membeberkan, aspal PG mengkhususkan modifikasi pada suhu produksi yang lebih tinggi untuk mencapai karakteristik unggul dan spesifikasi yang dipersyaratkan.
Sementara ditinjau dari harga produk hotmix, Aspal PG memiliki harga yang lebih tinggi, namun tetap ekonomis dikarenakan keunggulan dan masa tahan lebih lama.
Baca juga: PUPR Andalkan Aspal Buton dalam Pembangunan Infrastruktur Jalan di Indonesia

Dia melanjutkan, pada pengaplikasian Aspal PG juga tidak memerlukan teknik konstruksi khusus untuk proses penghamparannya sehingga tidak menyulitkan saat implementasi di lapangan.
Namun, perlu diperhatikan bahwa pemanasan Aspal PG tidak boleh dilakukan berkali-kali dikarenakan terdapat aditif polymer untuk modifikasi.
“Kami bangga telah mewujudkan komitmen terhadap kualitas dan inovasi dalam industri konstruksi. Penggunaan Aspal PG telah membuktikan bahwa langkah inovatif ini memiliki dampak positif yang signifikan pada konstruksi perkerasan jalan yang tahan lama,” kata Martin Nababan.
Sebagai informasi HKA telah menggunakan Aspal PG pada pekerjaan overlay Bandara Blimbingsari, Banyuwangi tahun 2017, dan Bandara Soekarno-Hatta serta Bandara Pattimura Ambon tahun 2018.
Baca artikel lainnya:
- Profesor ITS Kembangkan Metode Komputasi Material Berbasis Meshless untuk Efisiensi dan Keberlanjutan
- Navigasi Risiko Sektor Publik 2025: Strategi untuk Keberlanjutan Keuangan dan Infrastruktur
- ASTRA Infra Siapkan Layanan Prima untuk Mudik Lebaran 2025, Aman dan Nyaman
- Normalisasi Sungai Ciliwung Ditargetkan Rampung 2026, Pemerintah Percepat Pembebasan Lahan