AirInfrastruktur

Dampingi Jokowi, Menteri Basuki Tinjau Penyediaan Air Baku di IKN

Bendungan Sepaku Semoi difungsikan untuk menyediakan air baku kawasan IKN berkapasitas 2.000 liter/detik dan Kota Balikpapan sebesar 500 liter/detik.

Konstruksi Media – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebut Bendungan Sepaku Semoi diproyeksikan sebagai infrastruktur pengendali banjir kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebesar 55% dan sebagai penyediaan air aku.

Hal tersebut dikatakan oleh Menteri Basuki saat mendampingi Presiden Joko Widodo dan Ketua DPR RI Puan Maharani meninjau progres pembangunan Bendungan Sepaku Semoi di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (22/6/2022).

“Dengan adanya Bendungan Sepaku Semoi  penyediaan air baku IKN masih cukup hingga 2030. Ke depan kita juga akan tambah dengan membangun Bendungan Batu Lepek dan Bendungan Selamayu,” ungkap Basuki.

Untuk diketahui, bendungan tersebut terletak di Desa Tengin Baru, Kecamatan Sepaku ini akan dimanfaatkan untuk mendukung kebutuhan air baku dan mereduksi banjir kawasan IKN.

Hadir dalam kunjungan tersebut yakni Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, Gubernur Kaltim Isran Noor.

Basuki menambahkan pembangunan Bendungan Sepaku Semoi dioptimalkan fungsinya untuk menyediakan air baku kawasan IKN berkapasitas 2.000 liter/detik dan Kota Balikpapan sebesar 500 liter/detik.

Selain itu, Basuki juga memberikan arahan kepada jajarannya agar menambahkan pada beton-beton bangunan utama bendungan dengan ornamen-ornamen kearifan lokal sehingga tampilannya lebih artistik, tidak hanya pada lansekap bendungan tetapi juga bagian bangunan inti bendungan.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mendampingi Presiden Joko Widodo tinjau pembangunan Bendungan Sepaku Semoi di IKN. Dok. Ist

Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko menjelaskan pembangunan Bendungan Sepaku Semoi terus dikerjakan agar fungsi utama sebagai penyedia air baku dan mengurangi risiko banjir kawasan IKN segera dimanfaatkan.

Baca Juga : Brantas Abipraya Kebut Pembangunan Bendungan Sepaku Semoi

Turut hadir dalam kunjungan kerja Menteri Basuki, Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko, Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Direktur Bendungan dan Danau Ditjen SDA Airlangga Mardjono, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan Timur Harya Muldanto, dan Kepala BBPJN Kaltim Junaidi.

Jarot menjelaskan, progres konstruksi Bendungan Sepaku Semoi telah mencapai 56,72% dan ditargetkan selesai pada awal 2023.

“Sesuai kontrak bendungan selesai pada Desember 2023, tetapi arahan Bapak Menteri PUPR dipercepat lebih awal untuk segera mendukung sumber air baku kawasan IKN. Kami siapkan air bakunya kurang lebih untuk1,5 juta penduduk,” terang Jarot Widyoko.

Ia menambahkan Bendungan Sepaku Semoi akan menjadi sumber air utama untuk pengembangan IKN Nusantara.

Menteri PUPR bersama dengan Ketua DPR mendampingi Presiden Joko Widodo mengunjungi proyek infrastruktur air di IKN. Dok. Ist

Sebagaimana diketahui, Bendungan Sepaku Semoi dibangun dengan skema kontrak tahun jamak hingga tahun 2023 senilai Rp556 miliar dengan kontraktor pelaksana PT. Brantas Abipraya- PT Sacna- dan PT. BRP (KSO). Bendungan ini didesain dengan tipe urugan tanah homogen dengan luas genangan 280 hektare dan kapasitas tampung 10,6 juta m3.

Selain bendungan, untuk mendukung penyediaan air baku kawasan IKN Kementerian PUPR juga tengah menyelesaikan Intake Sungai Sepaku berkapasitas 3000 liter/detik. Intake Sungai Sepaku berkonsep Bendung Obermeyer dengan panjang 117,8 meter dengan progres konstruksi sudah 12,34% dan ditargetkan selesai 2023.

Selain itu juga tengah disiapkan pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Bendungan Sepaku Semoi dengan potensi untuk memenuhi kebutuhan air baku sebesar 5.000 liter/detik dan telah dilaksanakan studi kelayakan pada 2020. IPA ini didesain untuk menghasilkan air dengan kualitas siap minum yang nantinya akan disupport oleh Pemerintah Korea Selatan.

Selanjutnya Bendungan Selamayu yang juga telah dilakukan studi kelayakan pada 2021 dengan potensi air baku sebesar 3.950 liter/detik.

Baca Artikel Selanjutnya :

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp