
UISI Komit Cetak SDM Unggul, Penuhi Kebutuhan Industri
Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) sebagai perguruan tinggi memiliki peran penting dalam mencetak talenta masa depan yang tidak hanya kompeten, tetapi juga mampu beradaptasi dengan dinamika industri.
Surabaya, (Jatim), Konstruksi Media — Guna mendukung visi Indonesia Emas 2045, kebutuhan akan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul di industri manufaktur semakin mendesak seiring dengan perkembangan teknologi dan persaingan global.
Untuk itu, Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) berkomitmen menjadi mitra strategis dalam mencetak lulusan berkualitas yang siap memenuhi kebutuhan industri, dengan fokus pada pendidikan berbasis inovasi, kewirausahaan, dan penguasaan teknologi terkini.
Hal tersebut disampaikan oleh Kaprodi MM UISI, Dr. Ir. Gatot Kustyadhi SE, M.Si., usai gelaran seminar internasional Persatuan Insinyur Indonesia (PII) denga tema khusus sektor manufaktur yang berlangsung di Surabaya, Jawa Timur, (2/12/2024) lalu.

Gatot mengungkapkan bahwa UISI percaya bahwa perguruan tinggi memiliki peran penting dalam mencetak talenta masa depan yang tidak hanya kompeten, tetapi juga mampu beradaptasi dengan dinamika industri.
“Seminar ini terlaksana dalam rangka mempersiapkan menuju Indonesia Emas tahun 2045, dan memberikan kontribusi kepada pemerintahan baru Presiden Prabowo Subianto, khususnya dibidang manufaktur,” kata Gatot saat ditemui Konstruksi Media.
Dirinya menyampaikan bahwa diantara sessions (pembahasan) dalam seminar internasional PII ini, bisa dikatakan manufaktur merupakan hal yang cukup besar, karena semua yang diproduksi itu berbasis pada manufaktur, baik itu industri strategis, industri berbasis bahan baku seperti mineral, perminyakan, dan sebagainya.

Gatot menambahkan saking besarnya wilayah manufaktur di Indonesia, pembahasan mengenai manufaktur yang diberikan durasi 3-4 jam tidak cukup. Melainkan butuh waktu yang lebih lama lagi untuk membahas sektor manufaktur di Indonesia.
Sebagai perguruan tinggi, Gatot yang juga eks Direktur Utama PT Semen Gresik (anaknusaha PT Semen Indonesia) mengungkapkan bahwa konsep link and match perguruan tinggi dengan industri harus benar-benar berdekatan.
“Perguruan tinggi sebagai penghasil SDM, dan industri sebagai penghasil produk yang membutuhkan SDM unggul. Sehingga perguruan tinggi tahu betul apa yang dibutuhkan oleh industri salah satunya yakni SDM, teknologi, dan inovasi,” imbuhnya.

“Sebagaimana konsep di dalam bisnis, kita harus mengetahui kebutuhan pasar itu apa. Setelah mengetahui kebutuhan pasar, kita memformulasikan bagaimana mendidik dan menghasilkan generasi muda dibidangnya,” sambung Gatot.
Untuk memenuhi kebutuhan para industri, perguruan tinggi dengan para industri terus berkomitmen melakukan kolaborasi. Kolaborasi dilakukan antar praktisi, baik di perguruan tinggi maupun di industri. “Dengan koordinasi yang bagus, kita harapkan apa yang kita hasilkan nanti betul-betul real sebagaimana yang dibutuhkan industri,” tuturnya.
Menurut dia, kolaborasi yang terjalin antara industri dengan perguruan tinggi juga didukung oleh pemerintah. Di mana pemerintah mendukung itu dengan adanya Kedaireka, inovasi dan penelitian bersama antara Dikti, perguruan tinggi dan dengan industri.
Gatot menyebut, kolaborasi dalam penelitian yang didukung oleh pemerintah dan industri akan memberikan kemanfaatan yang tepat guna dan hasilnya akan match dengan dibutuhkan oleh industri.
“Untuk industri, dengan adanya kolaborasi ini akan memberikan kemanfaatan dan menghasilkan satu inovasi yang dapat diaplikasikan,” tutupnya menandaskan.
Baca Juga :
- Hore! Blokir Anggaran PU Dicabut, Langsung Fokus ke Irigasi, Jalan, dan Gaji Petugas
- Korupsi Tol MBZ Rugikan Negara Rp510 Miliar, Tronton Dilarang Lewat
- Program ITDP Selesai, Kementerian PU Dorong Komitmen Pemeliharaan Infrastruktur Pariwisata
- Pertemuan Bilateral AIIB dan OIKN: Dukungan Pendanaan untuk IKN Capai 1 Miliar Dolar AS
- Tol Japek II Selatan Dibuka Saat Lebaran, Tembus Hingga Cikarang Timur