
Konstruksi Media — Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengapresiasi sekaligus membuka penyelenggaraan Musyawarah Nasional (Munas) ke-III tahun 2025 Indonesian Society of Steel Construction (ISSC).
Hal tersebut disampaikan oleh Staf Ahli Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Kementerian PU Yudha Mediawan, mewakili Menteri PU Dody Hanggodo.
Munas ISSC tahun 2025 ini mengangkat tema besar “ISSC Mendorong Penguatan Ekosistem Industri Baja Nasional untuk Menghadapi Dinamika Pasar Global”.
“Mewakili pak Menteri (PU) saya menyampaikan selamat atas terselenggaranya Munas ke-III ISSC dengan sukses,” ungkap Yuda dalam sambutannya, di Hotel JS Luwansa Jakarta, Selasa, (18/02/2025).

Dia berharap seluruh tahapan dan proses pemilihan ketua umum 2025-2029 dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan AD/ART organisasi.
Menurut dia, hal ini sangat penting untuk kelanjutan organisasi untuk memilih ketua umum yang akan datang.
Selain itu, dirinya juga mendorong ISSC berperan proaktif sebagai mitra kerja di Kementerian PU dalam hal meningkatkan kapasitas, kualitas konstruksi baja nasional untuk mendukung penyelenggaraan iklim usaha, serta mendorong penguatan ekosistem industri baja dalam negeri.

“Saya mengingat kembali arahan dari Bapak Presiden RI (Prabowo Subianto) terkait fokus pembangunan infrastruktur 5 tahun ke depan sejalan dengan Asta Cita,” imbuh dia.
Sementara, Ketua Umum ISSC 2021-2025 Budi Harta Winata menyampaikan beberapa hal ke depan untuk Ketua Umum ISSC. Menurutnya, beberapa hal ini harus di pegang, di jaga, dan harus di laksanakan.
Pertama, stop konstruksi baja impor dari luar negeri. Dengan begitu dapat melindungi produk baja impor dalam negeri sehingga bisa tumbuh dan berkembang.

Selanjutnya yakni menegakkan aturan Desian dalam negeri. Menurut dia proyek yang ada di dalam negeri seharusnya mengikuti desain sesuai standar negara Indonesia (SNI).
Semua rantai pasok konstruksi baja untuk bersuara, mengadakan hari Konstruksi Baja Nasional. Ini dilakukan untuk mendukung stop terhadap konstruksi baja impor.
Lebih jauh dia mengungkapkan bahwa jika keran impor konstruksi terus dibuka, ini akan sangat menggangu produksi baja konstruksi dalam negeri. Untuk itu, dirinya ingin Ketua Umum ISSC yang baru ini harus benar-benar melakukan yang terbaik untuk industri konstruksi baja nasional.
Baca Juga :
- HAKI Gelar Seminar, Short Course dan Pameran 2025: Angkat Isu Keberlanjutan Konstruksi
- Facelift The Gramercy Tahap Dua, Simbol Refined Luxury di Alam Sutera
- Membangun Indonesia Pasca 80 Tahun Merdeka : Memaknai Pidato Presiden Prabowo dalam Perspektif Industri Konstruksi Nasional
- Sri Mulyani Siapkan Rp40,1 Triliun untuk 350 Ribu Rumah Subsidi 2026
- Hubexo Asia Awards 2025: Dua Dekade Mengapresiasi Keunggulan Arsitektur dan Konstruksi Indonesia