Konstruksi Media – PT Krakatau Steel (Persero) Tbk atau KRAS akan menerbitkan saham baru melalui skema rights issue dengan target dana hingga Rp2,5 triliun.
PLH Direktur Utama Krakatau Steel sekaligus Direktur Keuangan Tardi mengatakan, sebagai bagian dari rencana restrukturisasi, perseroan memiliki kewajiban jatuh tempo pada 2022 untuk Tranche B sebesar US$524 juta, setara Rp7,59 triliun (kurs Rp14.500).
“Dalam rangka pemenuhan kewajiban ini beberapa inisiatif disusun dengan beberapa rencana kontijensi, salah satu upaya yang akan ditempuh pemenuhan kewajiban ke kreditur sehingga bisa kami lanjutkan program transformasi lanjutan salah satunya adalah kami ingin menerbitkan saham baru kepada publik dengan konsekuensi pemerintah terdilusi porsi sahamnya,” ucap Tardi dalam RDP di Komisi VI DPR, Kamis (30/6/2022).
Baca juga: Krakatau Steel Lakukan Right Issue, Saham Pemerintah Jadi 60%
Ia mengatakan, pemerintah tidak akan mengambil bagian dalam rencana rights issue tersebut sehingga kepemilikan sahamnya akan terdilusi dari 80 persen menjadi 60 persen. Namun, kata Tardi, kepemilikan pemerintah tetap mayoritas.
“Jumlah saham baru yang diterbitkan diperkirakan maksimal 6,4 miliar saham,” ucapnya.
Berdasarkan hitungannya, harga saham KRAS terakhir pada 360 per saham dan sempat mengalami kondisi terbaik Rp500 per saham. Mengacu pada rentang harga tersebut, total dana dari realisasi rights issue dapat berkisar antara Rp1,8 triliun hingga Rp2,5 triliun.
“Mohon izin dilusi saham pemerintah guna memperkuat modal dan salah satu sumber pelunasan Krakatau Steel untuk krediturnya,” ujar Tardi.
Baca artikel selanjutnya:
- Konstruksi Rampung, Wamen PU Tinjau TPST Modern di IKN
- ZINIUM Ekspor 6.000 Ton BjLAS ke AS, Dorong Daya Saing Baja Nasional di Pasar Global
- IKN Perkuat Sinergi Lewat Rakor Evaluasi Infrastruktur: Rejuvinasi Semangat Pembangunan Tahap II
- Rumah BUMN SIG Rembang Dorong 495 UMKM Naik Kelas, Serap 1.869 Tenaga Kerja