Erick Thohir: Pembangunan Infrastruktur Beda dengan Ritel
Banyak sekali efek samping positif dari pembangunan infrastruktur, salah satunya pertumbuhan ekonomi sekitar.
Konstruksi Media – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, pembangunan infrastruktur bukan sebuah pemborosan lantaran berbeda dengan pembangunan ritel.
“Kita bangun infrastruktur beda sama bangun ritel, dimana kita buka langsung mendapatkan income, Mungkin 3 tahun bisa return of in0vestment gitu. Tapi yang Namanya infrastruktur itu cashflow-nya aja baru 7-8 tahun. Ini yang kadang-kadang konteksnya harus sama, jangan disangka pembangunan infrastruktur itu hanya sebuah pemborosan, tidak,” kata Erick dalam konferensi pers Kinerja Portofolio BUMN Tahun 2021 di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (28/9/2022).
Baca juga: Erick Thohir Bakal Integrasikan Empat Moda Transportasi
Ia mengatakan, banyak sekali efek samping positif dari pembangunan infrastruktur, salah satunya pertumbuhan ekonomi sekitar. Contohnya, pertumbuhan ekonomi pangan, UMKM, atau industri lainnya.
“Nah ini yang kadang-kadang lupa dicatat, dengan adanya aksessbility infrastruktur biaya logistik akan turun. Nah ini kadang-kadang tidak apple to apple, hanya bicara utang-utang tidak sehat,” ujarnya.
Menurut dia, lebih dari 70 persen dari Penyertaan Modal Negara (PMN) ke perusahaan-perusahaan pelat merah mayoritas digunakan untuk penugasan.
“Kadang-kadang persepsi oh BUMN ga sehat, padahal PMN lebih dari 70 persen itu penugasan. Restrukturisasi mungkin kira-kira 10 sampai 15 persen dan pengembangan 10 sampai 15 persen,” ucapnya.
Baca artikel selanjutnya:
- Di PSPPI ITB, Ilham Habibie Soroti Peran Insinyur dalam Reindustrialisasi Nasional
- ICI 2025 Jadi Momen Hangat Lintas Negara, Menko AHY: Infrastruktur Harus Menyatukan, Bukan Sekadar Membangun
- Wamen ATR/BPN: Tata Ruang Jadi Kunci Seimbangkan Investasi dan Kepentingan Masyarakat
- WSBP Suplai Produk Unggulan ke Proyek Dermaga Marunda