Darmawan Prasodjo Dinobatkan Jadi CEO of The Year, Jalankan Visi Menteri BUMN
Penghargaan yang didapatkan ini berkat arahan yang diberikan oleh Menteri BUMN untuk melakukan terobosan berbasis digitali dalam proses bisnis PLN.
Konstruksi Media – Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo dinobatkan sebagai CEO of The Year. Penghargaan tersebut lantaran dirinya berhasil melaksanakan tranformasi bisnis PLN melalui digitalisasi, sejalan dengan visi Kementerian BUMN.
Selain transformasi bisnis, Darmawan juga berhasil melakukan strategi pertumbuhan bisnis dan keuangan serta orientasi pada sustainabilitas sehingga meningkatkan kepuasan pelanggan.
Bukan hanya sosok pemimpin di tubuh PLN yang meraih penghargaan, melainkan perseroan nya pun turut meraih penghargaan Excellent Service and Digital Transformation 2022 sebagai apresiasi terhadap transformasi bisnis yang dilakukan PLN sehingga mampu memberikan kontribusi yang besar kepada negara.
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Pemimpin Redaksi CNBC Indonesia, Wahyu Daniel dan CEO Detik Network, Abdul Aziz kepada Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo serta disaksikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir dan CEO CT Corp, Chairul Tanjung dalam Ajang CNBC Indonesia Awards 2022.

Menteri BUMN Erick Thohir juga menerima penghargaan The Best Minister 2022 dalam gelaran tersebut. Dia mengatakan bahwa penghargaan ini merupakan hasil kerja keras dari para komisaris dan direksi di BUMN.
Erick menyebutkan bahwa tidak akan mungkin semua akan berjalan dengan baik tanpa manusia dan sistem yang mumpuni.
Baca Juga : Wiluyo Kusdwiharto, Direktur Manajemen Proyek dan EBT PLN Sabet Penghargaan AFEO 2022
“Tidak mungkin transformasi BUMN akan terjadi jika manusia dan sistemnya tidak baik. Ini merupakan langkah yang baik untuk kita terus menjaga transformasi BUMN ini,” ungkap Erick, sebagaimana ditulis, Selasa, (13/12/2022).
Di kesempatan yang sama, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo juga menyampaikan rasa terima kasih atas dua penghargaan yang diberikan dalam ajang tersebut.
Dia mengungkapkan penghargaan yang didapatkan ini berkat arahan yang diberikan oleh Menteri BUMN untuk melakukan terobosan berbasis digitali dalam proses bisnis PLN.

“Sepertinya penghargaan ini salah alamat, harusnya ditujukan kepada Menteri BUMN, Pak Erick. Karena kami mendapat arahan dari beliau yang luar biasa. Berkat arahan dan leadership beliau untuk mengkomandoi BUMN dan mengorkestrasikan langkah strategis, maka PLN bisa mendapatkan apresiasi ini,” kata Darmo sapaan akrabnya.
Menurutnya, di tengah pandemi, PLN melakukan transformasi. Proses bisnis yang tadinya statis, dan backward looking diubah menjadi dinamis dan forward looking.
ia mengatakan proses bisnis yang dulunya manual, kini didigitalisasi secara end to end. PLN melakukan digitalisasi dari pembangkitan, transmisi, distribusi.
Selain itu, digitalisasi juga dilakukan pada sistem perencanaan, sistem keuangan, sistem pembayaran, sistem pengadaan, hingga ke sistem pelayanan pelanggan.
“PLN hari ini jauh lebih sehat dibanding dengan PLN pada 3 tahun yang lalu. Sistem kelistrikan jauh lebih andal. Sistem keuangan jauh lebih sehat,” jelas Darmawan.
Dirinya menambahkan ketika banyak perusahaan bertumbangan, PLN justru berhasil meraih kinerja keuangan terbaik sepanjang sejarah. Bahkan PLN berhasil melakukan pembayaran utang lebih cepat, sehingga menghasilkan cost saving yang signifikan dari tahun ke tahun.
Transformasi besar-besaran juga turut dilakukan dalam tubuh PLN yang mengedepankan aspek service excellent. Dulu, layanan pelanggan PLN berbelit, manual, lambat. Aplikasi PLN Mobile versi sebelumnya hanya mendapatkan rating 2,5. Jumlah downloadernya hanya 500 ribu, sementara yang uninstall 450 ribu.
“Sekarang, silahkan cek di playstore. PLN Mobile ratingnya 4,8, dengan downloader 35 juta. Kolom komentarnya penuh pujian dan apresiasi. Dan ini berhasil kami capai kurang dari satu tahun. Perjuangan ini kami lakukan all-out hanya demi satu tujuan, yaitu layanan terbaik bagi seluruh rakyat Indonesia,” tutur Darmawan.
Dengan arahan Menteri BUMN, transformasi juga dilakukan dengan mengubah struktur organisasi perusahaan melalui holding-subholding. Langkah ini membuat proses bisnis PLN menjadi jauh lebih efektif dan efisien. Utilisasi aset menjadi jauh lebih optimal.
“Aset-aset PLN yang tadinya berserak, kini dikonsolidasikan. Proses bisnis pengelolaan pembangkitan kami sederhanakan. Utilisasi aset yang tadinya belum maksimal, kami optimalkan. Pengelolaan energi primer juga kami konsolidasikan. Pengadaan energi primer tidak hanya meningkatkan keandalan, tetapi juga sekaligus membangun value creation yang besar bagi PLN,” tutup Darmawan.
Baca Artikel Selanjutnya :
- Kamaluddin Terpilih Aklamasi Pimpin AABI 2025–2030, Siap Jadikan Organisasi Pilar Pembangunan Jalan Nasional
- Wamenekraf Dukung Kreativitas Mahasiswa, Y.iD Award 2025 Bentuk Generasi Motor Ekonomi Kreatif
- Peringati Hari Bumi 2025, Telkom Indonesia dan Telkom University Gelar Pengukuran Stok Karbon di 25 Lokasi Nasional