EQUIPMENTTeknologi

Inovasi Mahasiswa ITB Manfaatkan Limbah Plastik Ciptakan Lapisan Aspal

Tim mahasiswa ini memodifikasi sifat bitumen agar memiliki umur layan panjang sehingga mereduksi kebutuhan rekonstruksi.

Konstruksi Media – Empat mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung (ITB) berinovasi menciptakan lapisan aspal melalui pengolahan limbah plastik dan limbah organik. Pemanfaatan limbah ini menjadi pionir pemanfaatan sumber daya terbarukan dan ramah lingkungan di Indonesia.

Keempat mahasiswa ITB itu terdiri dari Octaviani Nur Rahmawati, Dewangga Syahputra, Ilyas Bianto dan Romi Putra Radiansyah dari Tim Kuy(a+i) yang melakukan inovasi memanfaatkan limbah plastik dan limbah serbuk sabut kelapa untuk perkerasan jalan.

Inovasi Mahasiswa ITB Manfaatkan Limbah Plastik Ciptakan Lapisan Aspal. Foto: Dokumentasi ITB

Tingginya angka kecelakaan lalu lintas, mahalnya biaya perawatan jalan, dan adanya potensi pemanfaatan limbah, membuat tim tersebut merumuskan inovasi lapisan aus pada perpetual pavement dengan menggunakan split mastic asphalt.

Jenis perkerasan ini memiliki bahan aditif berupa limbah plastik jenis high-density polyethylene (HDPE) dan limbah serbuk sabut kelapa sawit. Tim mahasiswa ini memodifikasi sifat bitumen agar memiliki umur layan panjang sehingga mereduksi kebutuhan rekonstruksi. Dengan minimnya proses perawatan, biaya dapat dihemat seiring dengan berkurangnya emisi gas karbon.

Baca juga: Bambang Susantono Tawarkan Skema KPBU untuk Investasi di IKN Nusantara

“Kedua, pengurangan limbah berkaitan dengan dampak sosial,” kata Romi, salah satu anggota Tim Kuy(a+i) melalui keterangan tertulis yang diterima Konstruksi Media, Rabu (2/11/2022).

Berkat ide tersebut, mereka menyabet gelar juara pada ajang Think Efficiency 2022 pada kategori sustainability. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Shell Indonesia dan Energy Academy Indonesia (ECADIN). Gagasan mereka terpilih menjadi pemenang di antara ratusan tim mahasiswa dari seluruh Indonesia.

Romi mengatakan, inovasi ini mampu mengajak rekan-rekan yang bergerak di bagian pengepul limbah. Selain itu, berdasarkan observasi yang dilakukan Tim Kuy(a+i), modifikasi lapisan aus ini memiliki poin posting pada aspek keselamatan (safety).

“Lapisan aspal ini mengurangi kejadian slip akibat perbaikan microtexture dan macrotexture yang meningkatkan nilai kekesatan di permukaan aspal,” ucap dia.

Setelah mengikuti kompetisi, tim dari Teknik Sipil ITB ini akan mengembangkan penelitian tersebut. Mereka berharap dapat berkonsultasi secara intens dengan ahli di bidang perkerasan jalan. Diskusi ini sangat penting dilakukan karena standardisasi yang berkaitan dengan riset mereka belum ada di Indonesia.

Baca artikel selanjutnya:

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp