Pembebasan Lahan Tol Trans Sumatera Ruas Pekanbaru Rampung, Begini Kata Pemprov Riau
Konstruksi Media – Proses pembebasan lahan proyek jalan Tol Trans Sumatera ruas Pekanbaru–Bangkinang dikabarkan sudah diselesaikan.
Sekretaris Daerah Provinsi Riau SF Hariyanto mengatakan proses pembebasan lahan yang sempat tertunda beberapa waktu lalu itu akhirnya rampung.
“Memang sebelumnya ada 700 meter lahan masyarakat yang belum diganti rugi di lokasi Sungai Pinang, Kecamatan Tambang, Kampar. Informasi yang kami terima dari rapat terkait ini masalahnya sudah selesai dan harga lahan sudah disepakati,” ujarnya dikutip pada Selasa (11/1/2022).
- Profesor ITS Kembangkan Metode Komputasi Material Berbasis Meshless untuk Efisiensi dan Keberlanjutan
- Navigasi Risiko Sektor Publik 2025: Strategi untuk Keberlanjutan Keuangan dan Infrastruktur
- ASTRA Infra Siapkan Layanan Prima untuk Mudik Lebaran 2025, Aman dan Nyaman
Hariyanto menuturkan, dengan rampungnya proses pembebasan lahan itu, pembangunan jalan Tol Pekanbaru – Bangkinang sepanjang 40 kilometer bisa dilanjutkan hingga selesai pada tahun ini.
Dari pemaparan pada saat rapat, kata Hariyanto, diketahui ada 13 bidang lahan milik masyarakat di Sungai Pinang yang masih belum dibebaskan karena masalah penetapan harga pembebasan lahan.
Warga sebelumnya menolak penetapan harga karena adanya perbedaan dengan harga lahan milik warga lain yang sudah lebih dulu menerima biaya ganti rugi pembebasan lahan.
Namun setelah dilakukan pengukuran ulang oleh Masyarakat Profesi Penilai Tanah (Mappi) dan harganya disepakati oleh pemilik lahan, pemilik 13 bidang lahan yang masih tertahan itu akhirnya sepakat.
“Mereka lalu menandatangani dokumen persetujuan pembebasan lahan untuk proyek tol,” katanya.
“Kami berharap proyek tol ini dapat diselesaikan segera. Kami harap nanti awal Maret Tol Pekanbaru–Bangkinang bisa diresmikan Presiden Jokowi,” sambungnya.
Proyek jalan tol ruas Pekanbaru – Bangkinang memiliki panjang sekitar 40 kilometer. Ruas itu merupakan bagian dari jalan tol Pekanbaru – Pangkalan sepanjang 64 kilometer dengan estimasi investasi mencapai Rp 11,61 triliun.
PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) sebelumnya mengaku telah mengoptimalkan serapan komponen konstruksi maupun tenaga kerja lokal dalam pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS), khususnya pada ruas Tol Pekanbaru – Bangkinang.
Pada akhir September tahun lalu, Direktur Utama HKI Aji Prasetyanti mendata, sekitar 30 persen dari total vendor, pemasok, maupun subkontraktor ruas Pekanbaru–Bangkinang berasal dari Provinsi Riau. Strategi itu membantu perseroan mengejar target operasional Tol Pekanbaru–Bangkinang pada akhir 2021.
“Seluruh rekanan dalam pengerjaan proyek Tol Pekanbaru – Bangkinang telah melalui proses kualifikasi dan seleksi terlebih dahulu, serta mengikuti prosedur yang berlaku di perusahaan,” kata Aji dalam keterangan resmi, Kamis (30/9/2021) lalu.
Beberapa cakupan pekerjaan maupun pasokan yang dilakukan oleh rekanan lokal itu meliputi pekerjaan tanah, material agregat, beton ready mix, dan beton precast.
Selain mempercepat proses konstruksi, kata Aji, pihaknya juga melibatkan entitas lokal dalam konstruksi Tol Trans Sumatera khususnya ruas Pekanbaru – Bangkinang, sehingga membuat perekonomian di Provinsi Riau meningkat.
Per September 2021, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mendata, perkembangan konstruksi ruas tersebut telah mencapai posisi 74,03 persen.***