Konstruksi Media – Chief Risk & Sustainability Officer Sinar Mas Land (SML) M Reza Abdulmajid mengatakan, melakukan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) yang diterapkan dalam produk properti dengan target mengurangi emisi karbon hingga 34% dari penggunaan listrik pada tahun 2034.
“Upaya penerapan konsep sustainable development ini memberikan dampak yang positif bagi pengembang dan pemilik properti seperti pengurangan biaya operasional, penghematan penggunaan energi listrik, hingga peningkatan kesehatan dan produktivitas penghuni,” kata Reza melalui keterangan tertulis, Kamis (3/8/2023).
Ia mengatakan, dampak positif yang dihasilkan dari penerapan konsep pembangunan berkelanjutan mendorong konsumen melirik rumah dan gedung yang ramah lingkungan untuk investasi dan kepemilikan mereka.
Baca juga: Indotruck Utama Kenalkan ICDC, Fasilitas Teknologi Digital Mumpuni
“Bahkan, untuk bangunan komersial seperti gedung perkantoran BSD Green Office Park pun memiliki occupancy rate di atas 93%. Apalagi saat ini tren green living juga sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat urban,” ujar dia.
Inisiatif yang sudah dilakukan SML antara lain penerapan material ramah lingkungan, menggunakan Energi Baru Terbarukan (EBT) melalui penerapan panel surya di bangunan-bangunan komersial, sarana penerangan jalan hingga pemanfaatan layanan Renewable Energy Certificate (REC) dari PT PLN (Persero).
Melalui layanan tersebut, SML turut mendukung inisiasi pemerintah dan mengambil bagian dalam mengurangi emisi CO2.
Selain mengoptimalkan sertifikat EBT, sejumlah gedung perkantoran milik SML juga telah mendapatkan sertifikasi Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI).
Selanjutnya, untuk kawasan perkantoran BSD Green Office Park sudah tersertifikasi Gold Green District dari Building Construction Authority (BCA) Singapura. Perusahaan terus berkomitmen untuk menerapkan konsep sustainable development dalam setiap produk hunian hingga kegiatan bisnisnya.
Baca juga: BTN Gaet Summarecon Agung Salurkan KPR Segmen Menengah Atas
Dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan, SML pun bekerja sama dengan Chandra Asri untuk mengaplikasikan aspal dengan campuran sampah plastik sepanjang 3,8 km atau 56.138 m2 di kawasan BSD City pada 2022 dan berlanjut hingga tahun 2023.
Upaya tersebut dilakukan untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan memberdayakan masyarakat sekitar daerah pembangunan menuju penerapan model ekonomi sirkular.
Saat ini, pemerintah Indonesia menerapkan prinsip Environmental, Social, dan Governance (ESG) bagi beragam stakeholders untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Perusahaan yang menerapkan prinsip ESG dalam praktek bisnis dan investasinya akan turut mengintegrasikan dan mengimplementasikan prinsip pelestarian lingkungan, tanggung jawab sosial, dan tata kelola yang baik.
Baca artikel selanjutnya:
- Hore! Blokir Anggaran PU Dicabut, Langsung Fokus ke Irigasi, Jalan, dan Gaji Petugas
- Korupsi Tol MBZ Rugikan Negara Rp510 Miliar, Tronton Dilarang Lewat
- Program ITDP Selesai, Kementerian PU Dorong Komitmen Pemeliharaan Infrastruktur Pariwisata
- Pertemuan Bilateral AIIB dan OIKN: Dukungan Pendanaan untuk IKN Capai 1 Miliar Dolar AS