EQUIPMENTTeknologi

Mengulik Teknologi UN-200, Mesin Las Canggih Proyek KCJB

Konstruksi Media – Presiden Direktur PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi memastikan menggunakan mesin las dengan teknologi canggih UN-200 untuk menyambungkan rel proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

“KCJB ini kan nanti akan melaju sampai 350 kilometer per jam. Jadi, lintasannya harus terbaik. Untuk itu, dalam proses penyambungan dan pengelasan, kami menggunakan metode Flash-butt welding dengan mesin UN-200,” kata Dwiyana mengutip dari Antara, Selasa (15/2/2022).

Dwiyana mengatakan, tenaga ahli bersertifikasi khusus asal China yang melakukan pengelasan rel dengan mesin UN-200. Namun, kata dia, sejalan dengan proses transfer teknologi, tenaga kerja lokal sudah bisa mengoperasikan alat las tersebut.

Tenaga kerja lokal mendapatkan transfer ilmu di fasilitas dan workshop pengelasan rel KCJB dengan UN-200 di area Welding Factory seluas 8,4 hektar di Tegalluar, Bandung Timur.

Baca juga: Penjelasan KCIC Soal Tukang Las Asal China di Proyek KCJB

UN-200 menyambungkan 1.805 batang rel menjadi berukuran 500 meter. Membuat lintasan KCJB dari Halim hingga Tegalluar ini tidak memiliki banyak sambungan. Sampai saat ini, teknologi ini berhasil menghasilkan sebanyak 872 batang rel sepanjang 500 meter atau setara dengan 218 kilometer.

Sebelumnya, proyek KCJB sedang memproduksi dan memasang bantalan rel beton (slab track) dan juga menyambung rel berstandar R60 dengan panjang 50 meter.

Sementara itu, cara kerja dari Flash-butt Welding adalah dengan memanaskan kedua batang rel yang akan disambung dengan mesin UN-200. Setelah mencapai suhu yang dibutuhkan, kedua ujung rel disambung dengan tekanan tertentu, sehingga menyatu dengan sempurna.

Mesin UN-200 mampu memberikan kualitas sambungan yang konsisten pada setiap rel. Pasalnya, mesin las ini memiliki kemampuan untuk merekam perubahan tekanan dan suhu sambungan selama pemanasan dan pendinginan berlangsung, serta mengidentifikasi sambungan secara otomatis.

Mesin Flash-butt Welding dapat secara otomatis merekam dan mengingat proses perubahan tekanan hingga perubahan suhu sambungan selama pemanasan dan pendinginan agar hasil penyambungan rel sesuai kebutuhan proyek,” ucap Dwiyana.

Baca artikel selanjutnya:

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp