
Konstruksi Media – Pemilihan Ketua Badan Kejuruan Sipil Persatuan Insinyur Indonesia (BKS PII) akan berlangsung di tanggal 28 Juni 2025 esok. Dengan menggunakan mekanisme one man one vote (OMOV) dan para Insinyur Sipil yang memenuhi syarat untuk menggunakan hak pilihnya.
Penjaringan calon Ketua BKS PII sudah dibuka dan para Insinyur Sipil yang memenuhi persyaratan diminta untuk berkompetisi tentunya dengan tetap menjunjung tinggi etika profesi sebagai Insinyur Profesional.
Ir. Habibie Razak, salah satu bakal calon yang cukup aktif mengisi pemberitaan dibeberapa media online termasuk media sosial dan media profesional akhir-akhir ini.
Dengan jargon #BKSPIIGoesInternational #InsinyurSipilMultiDisiplin #InsinyurSipilMensukseskanHilirisasiTransisiEnergi dan #RoleModelInsinyurIndonesia
Tentunya Ir. Habibie sudah punya rencana program kerja yang relevan dan strateginya dengan jargon dan hastag di atas.
Yang menariknya, Ir. Habibie sudah memiliki rancangan struktur organisasi BKS PII periode depan apabila ia kelak diberikan amanah oleh Insinyur Indonesia yang menginginkan profesi keinsinyuran yang lebih sejahtera dan bermartabat.

“Rancangan struktur organisasi yang diusulkan merefleksikan betapa pentingnya peranan Insinyur Sipil di berbagai sektor keinsinyuran,” ungkap Ir. Habibie kepada Konstruksi Media, Rabu, (04/06/2025).
Selama ini, lanjut dia, Insinyur Sipil selalu diidentikkan dengan Insinyur yang praktik keinsinyuran di infrastruktur publik saja [in reality]. “Padahal banyak insinyur sipil kita yang terlibat di sektor-sektor menantang lainnya seperti proyek-proyek di sektor minyak dan gas, energi baru terbarukan, pembangkit listrik ‘thermal’ dan transmisi,” ucapnya.
Belum lagi insinyur sipil yang terlibat di dalam pengembangan kawasan industri dan perkotaan (urban and industrial planning).
“Tentunya untuk bisa masuk ke sektor-sektor atau proyek-proyek keinsinyuran di atas, insinyur sipil kita harus multidisiplin dan mesti ahli koordinasi interdisiplin dengan insinyur disiplin lainnya,” papar dia.
Satu yang menjadi basic fundamental mengapa insinyur di luar negeri mampu beradaptasi dan sukses di proyek-proyek kompleks multidisiplin seperti refinery, LNG liquefaction, offshore fabrication and installation, power plant, large floating solar farm. Hal tersebut karena mereka sudah diberikan bekal dasar, di mana untuk menjadi Professional Engineer mereka harus melulusi ujian fundamental engineering.
“Fundamental engineering is the foundational knowledge, principles, and practices that form the basis for all engineering disciplines,” jelasnya.

Ir. Habibie yang saat ini bekerja dan praktik keinsinyuran global hingga memiliki sertifikasi Insinyur Profesional Internasional (IntPE). Hal ini mendorong untuk organisasi BKS PII mampu mewujudkan cita-cita Insinyur sipil yang mampu bersaing di berbagai sektor keinsinyuran tadi baik di dalam maupun di luar negeri.
Selain bidang-bidang (divisions) yang dibentuk, Ir. Habibie juga akan membentuk komite yang sifatnya spesialis untuk meningkatkan kepakaran insinyur sipil di berbagai subdisiplin seperti struktur bangunan, geoteknik, jalan dan jembatan, industrial plant, manajemen proyek dan digitalisasi.
BKS PII oleh Ir. Habibie Razak juga akan membentuk satu unit pelayanan khusus terkait pelayanan sertifikasi, keanggotaan, PKB dan pelayanan hukum dan advokasi kepada Insinyur Sipil Indonesia.
“Unit pelayanan ini akan berkoordinasi secara intens dengan Kesekretariatan PII Pusat,” jelasnya.
Sebagai organisasi yang mengedepankan pengembangan kompetensi keinsinyuran di Indonesia, PII akan terus melakukan itu dan memastikan 3 milestone penting Indonesia, Making Indonesia 4.0 in 2030, Golden Indonesia in 2045 and Indonesia NZE in 2060.
“Semua ini mampu diwujudkan tentunya melalui peran strategis para Insinyur kita yang bekerja dan berpraktik keinsinyuran di berbagai sektor,” tuturnya.
Untuk diketahui, Ir. Habibie Razak merupakan seorang Insinyur profesional (Sipil) yang meraih pengakuan di tingkat ASEAN, Asia Pasifik, Australia dan Dunia.
Dia mendapatkan gelar Engineering Executive dan International Professional Engineer dari Engineers Australia, organisasi profesi global keinsinyuran asal Australia.
Ir. Habibie Razak yang di awal karirnya sebagai junior civil engineer kemudian beranjak naik secara berturut-turut sebagai civil engineer, project manager, project director, director of business development hingga posisi sebagai country director dan regional director di perusahaan konsultan global terkemuka di dunia (One of Temasek-owned Companies).
Dia menapaki posisi Direktur di umur 36 tahun di perusahaan konsultan Perancis-Belgia terkemuka. Ir. Habibie yang merupakan sosok Insinyur Sipil ini mulai mewakafkan dirinya pada organisasi PII sejak tahun 2006, dan pada saat mendirikan PII Cab Sorowako yang kemudian berkembang menjadi PII Cabang Luwu Timur.
Dirinya memulai menjadi bagian dari kepengurusan PII Pusat di era Ir. Bobby Gafur Umar periode 2012-2015, sebagai Wakil Ketua Bidang Energi dan Kelistrikan di tahun 2012.
Selanjutnya, Ir. Habibie melanjutkan dedikasinya di masa kepengurusan Dr. Ir. Hermanto Dardak periode 2015 -2018, dan Dr. Ir. Heru Dewanto periode 2018 – 2021.
Puncaknya pada periode 2021 – 2024, Ir. Habibie diberikan amanah menjadi Direktur Eksekutif PII mendampingi Dr. Ir. Danis Hidayat Sumadilaga, dan menorehkan berbagai prestasi dan pencapaian.
Baca Juga :
Habibie Razak untuk Insinyur Indonesia: 20 Tahun Menjembatani Dunia dan Negeri
Ir. Habibie Razak: BIM dan Digitalisasi AEC adalah Masa Depan Pembangunan IKN