WSBP Raih ISO 31000:2018, Tingkatkan Implementasi Manajemen Risiko
Perolehan ISO ini memiliki banyak manfaat positif bagi perusahaan manufaktur dan konstruksi seperti WSBP.
Konstruksi Media – PT Waskita Beton Precast Tbk atau WSBP meraih Independent Opinion Statement ISO 31000:2018 tentang Manajemen Risiko dari PT BSI Group Indonesia. ISO 31000:2018 memberikan kerangka kerja yang jelas dan sistematis untuk mengelola risiko di seluruh perusahaan.
Proses penyerahan secara simbolis sertifikasi ini diserahkan oleh Finance Director PT BSI Group Indonesia Kusuma Widjaja dan Technical and Compliance Director, Joko Prayitno yang diterima oleh VP of Engineering WSBP, Dwi Wanto.
Sebelumnya, WSBP telah meraih Independent Opinion Statement ISO 21502:2020 tentang Project, Programme and Portofolio Management, Sertifikasi ISO 19650:2018-1 & ISO 19650:2018-2 Kitemark tentang Sistem Manajemen Building Information Modelling (BIM), dan ISO 27001:2013 tentang Sistem Manajemen Keamanan Informasi.
Director of Finance & Risk Management Asep Mudzakir mengatakan, perolehan ISO ini memiliki banyak manfaat positif bagi perusahaan manufaktur dan konstruksi seperti WSBP. ISO 31000:2018 membantu manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan yang lebih efektif dan berbasis data.
“WSBP juga dapat meningkatkan kualitas produk, layanan, dan efisiensi operasi yang pada akhirnya dapat meningkatkan reputasi dan kepercayaan pelanggan karena perusahaan dapat menyediakan produk atau layanan yang aman dan dapat diandalkan,” jelasnya.
Selain itu, kata dia, mengurangi kerugian dan biaya dan menjamin kepatuhan, serta mengurangi risiko litigasi dan denda yang terkait dengan pelanggaran.
Baca juga: Presiden Jokowi Resmikan Flyover Kopo, Pemecah Kemacetan Kota Bandung
“Kami menjalankan serangkaian strategi mulai menentukan tujuan yang ingin dicapai melalui implementasi ISO 31000:2018 dan menyiapkan sumber daya manusia yang ahli dalam bidang manajemen risiko. Kemudian dari sisi penilaian risiko mencakup risiko lingkungan, risiko operasional, dan risiko finansial,” ucap Asep.
Ia mengatakan, WSBP menetapkan kebijakan dan prosedur, melakukan pelatihan dan pengembangan untuk memastikan bahwa seluruh pegawai memahami dan dapat berkontribusi dalam mengelola risiko, melakukan pengujian dan evaluasi atas kebijakan hingga mengikuti sertifikasi. Ke depannya WSBP akan terus mempertahankan sertifikasi ISO dan memastikan bahwa sistem manajemen terus berjalan dengan baik.
“Kami akan melakukan audit internal, membuat rencana tindakan perbaikan yang jelas dan realistis untuk mengatasi masalah tersebut, menjaga dokumentasi risiko dengan baik, melakukan evaluasi risiko secara berkala untuk memastikan bahwa risiko yang mungkin terjadi selalu diperhitungkan dan diatasi juga memonitor kinerja,” ucapnya.
Tentunya, kata dia, seluruh strategi tersebut membutuhkan keterlibatan pegawai dalam pengembangan dan implementasi sistem manajemen ISO.
“Hal ini penting untuk memastikan bahwa seluruh karyawan memahami dan berkontribusi dalam memenuhi persyaratan standar,” ujar dia.
Baca artikel selanjutnya:
- Profesor ITS Kembangkan Metode Komputasi Material Berbasis Meshless untuk Efisiensi dan Keberlanjutan
- Navigasi Risiko Sektor Publik 2025: Strategi untuk Keberlanjutan Keuangan dan Infrastruktur
- ASTRA Infra Siapkan Layanan Prima untuk Mudik Lebaran 2025, Aman dan Nyaman
- Normalisasi Sungai Ciliwung Ditargetkan Rampung 2026, Pemerintah Percepat Pembebasan Lahan