INFOVokasi

President University-TUM Asia Kembangkan KEK Pendidikan dan Teknologi di Kota Jababeka

Kerjasama tiga pihak ini digelar di President University Convention Center (PUCC), Kota Jababeka, Cikarang.

Konstruksi Media – President University melakukan penandatanganan perjanjian kesepahaman atau Memoruandum of Understanding (MoU) dengan PT Jababeka & Co dan Technical University of Munich Asia (TUM Asia), Selasa (10/10/2023). Kerjasama tiga pihak ini digelar di President University Convention Center (PUCC), Kota Jababeka, Cikarang.

Melalui MoU tersebut, Jababeka, President University dan TUM Asia sepakat bekerja sama untuk menyusun rencana kerja pembangunan pusat penelitian dan pengembangan yang diintegrasikan dengan rencana pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pendidikan dan Teknologi di Jababeka, Cikarang.

Terdapat tiga ruang lingkup kerja sama dalam MoU ini, yakni:

Pertama, peningkatan kualitas SDM melalui pendirian pusat pendidikan dan pelatihan bagi para pekerja dan kalangan profesional di kawasan industri Jababeka dan berbagai kawasan industri lain yang ada di sekitarnya.

Kedua, pendirian pusat penelitian dan pengembangan untuk mendorong terjadinya percepatan inovasi di perusahaan-perusahaan yang ada di berbagai kawasan industri di Kabupaten Bekasi dan sekitarnya.

Ketiga, pengembangan fasilitas yang mendorong terjadinya pertukaran ilmu pengetahuan baik untuk mahasiswa dan dosen maupun para pelaku usaha yang ada di kawasan industri Jababeka dan sekitarnya.

Baca Juga: Tripatra Siap Sukseskan Hilirisasi Bauksit dan Nikel Tanah Air

Pejabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan dalam sambutannya menyatakan, upaya yang dilakukan Jababeka, TUM Asia dan President University, merupakan terobosan dalam pengembangan Kawasan Ekonomi Kreatif (KEK) Pendidikan dan Teknologi di Jababeka. Kehadiran TUM, yang merupakan universitas terkemuka di dunia, diharapkan bisa menjadi pendorong untuk berbagai pihak dalam mewujudkan KEK tersebut.

”Cikarang merupakan pusat industri. Kehadiran KEK Pendidikan dan Teknologi akan ikut meningkatkan kinerja perusahaan-perusahaan yang ada di kawasan industri. Saya mendorong Dewan Nasional KEK agar segera mengeluarkan Surat Keputusan KEK Pendidikan dan Teknologi di Jababeka, Cikarang,” ujar Dani Ramdan.

Sementara, Direktur Perseroan Sutedja S. Darmono mengatakan bahwa penandatanganan MoU ini merupakan salah satu langkah nyata dari upaya perseroan untuk mewujudkan KEK Pendidikan dan Teknologi di kawasan industri Jababeka, Cikarang.

Sutedja juga menyoroti aspek pengembangan SDM melalui KEK. Sekarang ini, ungkap dia, banyak perusahaan yang mengalami kesulitan dalam mencari tenaga kerja yang kompeten, berdaya saing dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. “Hadirnya KEK, yang salah satu fokusnya adalah untuk meningkatkan kualitas SDM, diharapkan mampu menjawab tantangan bagi perusahaan yang mengalami kesulitan mencari tenaga kerja yang kompeten,” tegas Sutedja.

Baca Juga: Konstruksi Indonesia 2023 Bawa Tren Terbaru Dunia Konstruksi

Merespon Pesatnya Perkembangan Teknologi, Rektor President University Prof. Chairy mencermati banyaknya perusahaan yang menghadapi tantangan dalam mengantisipasi pesatnya perkembangan teknologi. “Perusahaan yang gagal mengikuti perkembangan teknologi akan terancam kinerjanya bakal turun, dan gagal bersaing dengan para kompetitornya yang sudah menerapkan teknologi dalam proses bisnisnya,” jelas Prof. Chairy.

Ia juga menyoroti masih banyak perusahaan yang minim fasilitas riset dan pengembangan sendiri. “Ini tentu menjadi tantangan yang sangat serius bagi banyak perusahaan,” kata dia.

Prof. Chairy mengakui bahwa upaya untuk membangun fasilitas riset dan pengembangan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Banyak perusahaan yang mungkin belum berpikir untuk mengembangkan fasilitas riset dan pengembangan sendiri. Ini baik dari sisi perangkat kerasnya, seperti mesin-mesin dan teknologinya, maupun dari sisi perangkat lunaknya, yakni SDM dan ilmu pengetahuan.

“Kehadiran KEK Pendidikan dan Teknologi diharapkan bisa menjadi solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh banyak perusahaan yang belum memiliki fasilitas riset dan pengembangan sendiri,” tuturnya.

Markus Waechter selaku Managing Director, perwakilan dari Technical University of Munich (TUM) mengakui bahwa TUM Asia, termasuk TUM di Jerman, senang bisa berkolaborasi dengan Jababeka dan President University dalam mengembangkan KEK Pendidikan dan Teknologi di Jababeka, Cikarang. “Saya menilai pengembangan KEK ini merupakan upaya yang luar biasa. Kami di TUM Asia merasa bangga bisa terlibat dalam upaya ini,” tegasnya.

Menurutnya, pengembangan sektor pendidikan dan penerapan teknologi digital adalah kunci dalam meningkatkan kualitas SDM, juga kunci bagi kalangan industri untuk melakukan transformasi bisnisnya. “Dunia pendidikan perlu merespon tantangan yang terjadi di dunia bisnis yang terus berubah dan membutuhkan banyak hal, seperti up-skilling, re-skilling atau new skilling,” pungkas Markus.

Di sisi lain, ungkap Markus, dunia pendidikan juga perlu terus meningkatkan kompetensi dan kapasitas lulusannya. Link and match masih menjadi isu serius di banyak negara. Pesatnya perkembangan teknologi, termasuk teknologi digital, bahkan berpotensi memperlebar kesenjangan tersebut. “Itulah tantangan yang saat ini dihadapi oleh dunia pendidikan dan fenomena ini bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di banyak negara di dunia,” tegas Markus.

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp