Konstruksi Media – PT Total Bangun Persada Tbk atau TOTL meraih kontrak baru senilai Rp1,23 triliun terus memperkuat kinerja bisnisnya sampai bulan Agustus 2022. Capaian ini setara dengan 62% dari total target kontrak baru emiten tersebut pada tahun 2022 yakni sebesar Rp2 triliun.
Sekretaris Perusahaan Total Bangun Persada Anggie S. Sidharta mengatakan, realisasi kontrak baru ini diperoleh dari berbagai jenis proyek konstruksi.
“Kontrak baru kami berasal dari proyek-proyek bangunan sekolah, hotel, pusat perbelanjaan, dan bangunan mixed use,” kata Anggie melalui keterangan tertulis, Rabu (27/9/2022).
Ia mengatakan, upaya peningkatan jumlah kontrak baru masih terus dilakukan oleh Total Bangun Persada di sisa tahun 2022. Perusahaan ini disebut masih getol mengikuti berbagai tender proyek konstruksi secara selektif dengan nilai pipeline sekitar Rp11,7 triliun.
“Pipeline tersebut meliputi proyek seperti pembangunan gedung industri, apartemen, pusat perbelanjaan, hotel, fasilitas data center dan lain sebagainya,” ucapnya.
Pipeline tersebut meliputi proyek seperti pembangunan gedung industri, apartemen, pusat perbelanjaan, hotel, fasilitas data center, dan lain sebagainya.
Untuk meningkatkan kinerjanya di tahun ini, kata dia, Total Bangunan Persada juga membutuhkan dukungan belanja modal atau capital expenditure (capex) yang mumpuni. Pada tahun 2022, perusahaan telah menggelontorkan capex sebesar Rp3 miliar. Sebagian besar, digunakan untuk pembelian berbagai peralatan penunjang proyek dan sofware teknologi informasi.
“Sampai kuartal II-2022, capex kami sudah terserap sebanyak Rp2,77 miliar,” ujar dia.
Baca juga: CSIS Gelar Survei, Otorita: Kami Semakin Yakin IKN Nusantara Bakal Berhasil
Di sisi lain, Total Bangun Persada tidak luput dari sejumlah tantangan bisnis, salah satunya adalah kenaikan harga bahan baku bangunan. Anggie memperkirakan, tren kenaikan tersebut masih akan berlanjut pada sisa tahun ini.
Sejauh tahun 2022 berjalan, kinerja Total Bangun Persada tidak begitu terpengaruh oleh kenaikan harga bahan bangunan. Proyek-proyek perusahaan ini juga masih berjalan lancar sebagaimana mestinya.
“Kami juga dituntut untuk tekun melakukan efisiensi dan optimalisasi pada kinerja dan biaya operasional agar perusahaan ini dapat terus sustain,” ucap Anggie.
Pendapatan usaha Total Bangun Persada meraup pendapatan usaha sebesar Rp1,11 triliun pada semester I-2022, atau meningkat 31,74% secara tahunan atau year on year (YoY) dibandingkan pendapatan usaha pada semester I-2021 sebesar Rp845,62 miliar.
Pada semester I-2022, Total Bangun Persada meraih laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp44,28 miliar. Namun, hasil ini turun 14% dibandingkan realisasi laba bersih semester I-2021 sebesar Rp51,49 miliar.
Untuk informasi, Total Bangun Persada sedang menggarap sejumlah proyek seperti One Tower dan Gedung Inopharm di BSD, Tangerang Selatan, Kampus Politeknik Manufaktur Astra, Bekasi, Thamrin Nine, The Pakubuwono Menteng, Taman Permata Buana Apartment Jakarta, Trans Icon, Surabaya, dan lain-lain.
Sebelumnya, Total Bangun Persada juga telah berpengalaman mengerjakan berbagai proyek gedung, hotel, apartemen, hingga pusat perbelanjaan di berbagai wilayah Indonesia. Contohnya, Central Park, Arkadia Office Tower, Pakubuwono Spring Apartment, dan Park Avenue di Jakarta, Gedung International Convention Expo (ICE) dan Universitas Multi Media di Tangerang, hingga Living World di Pekanbaru.
Baca artikel selanjutnya:
- Tongkat Estafet Perusahaan Kawat Baja Nasional, Cecilia Vania Siap Bawa Bevananda Go Global
- Anugerah Innovillage 2024, Inovasi Sosial Digital Anak Bangsa yang Berdampak Nyata
- Tiga Dekade Bevananda: Estafet Kepemimpinan dan Langkah Menuju Indonesia Emas
- Kongres I I2MI: Prof Muhamad Abduh Dorong Pembangunan Ekosistem BIM Nasional yang Progresif dan Inklusif