Pasca Gempa, Pemprov Sulsel Siapkan Anggaran Rp8 Miliar Untuk Pemulihan
Konstruksi Media – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman mengatakan, pihaknya mengucurkan Rp8 miliar dari anggaran 2021 untuk pemulihan kondisi pascagempa Nusa Tenggara Timur yang berdampak hingga ke Kabupaten Selayar.
Menurutnya, bantuan tersebut diberikan dan diperuntukkan untuk penanganan kedaruratan bencana yang melanda Selayar.
“Utamanya untuk upaya pemulihan dan kedaruratan kepada korban terdampak gempa,” ujarnya dikutip pada Selasa (21/12/2021).
- Profesor ITS Kembangkan Metode Komputasi Material Berbasis Meshless untuk Efisiensi dan Keberlanjutan
- Navigasi Risiko Sektor Publik 2025: Strategi untuk Keberlanjutan Keuangan dan Infrastruktur
- ASTRA Infra Siapkan Layanan Prima untuk Mudik Lebaran 2025, Aman dan Nyaman
Andi menuturkan, bantuan tersebut dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar sesuai peruntukannya untuk kedaruratan dampak bencana Selayar.
Terutama, kata Andi, untuk ratusan rumah yang rusak akibat gempa pada 14 Desember 2021 lalu.
“Kita harap Pemda Selayar dapat melakukan sistem penganggaran yang betul-betul dibutuhkan oleh masyarakat serta dapat dipertanggungjawabkan secara tepat dan akuntabel,” katanya.
Gempa dengan magnitudo 7,5 terjadi pada Selasa, 14 Desember 2021. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.20 WIB. Titik 7.59 Lintang Selatan, 122.26 Bujur Timur atau tepatnya di Larantuka, Nusa Tenggara Timur.
Akibat gempa tersebut Sulawesi Selatan menjadi salah satu yang paling terkena dampak, khususnya di Kabupaten Selayar. Dua kecamatan merasakan dampak terparah yakni Kecamatan Pasilambena dan Kecamatan Pasimarannu.
Sebanyak 5.511 kepala keluarga yang terkena dampak gempa Nusa Tenggara Timur, pada 14 Desember 2021 kemarin. Sebanyak 3.353 kepala keluarga di Kecamatan Pasarimarannu dan 2.158 kepala keluarga di Kecamatan Pasilambena.
Ribuan warga yang ada di dua kecamatan tersebut hingga saat ini masih bertahan di lokasi pengungsian. Para korban yang terkena dampak tersebut mengantisipasi akan adanya gempa susulan yang bisa membahayakan mereka.***