Konstruksi Media – Laboratorium Media Kreatif Digital Departemen Desain Komunikasi Visual (DKV) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengajak Astra Infra Toll Road Jombang-Mojokerto melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (Abmas) untuk mendukung peningkatan nilai jual Industri Kecil dan Menengah (IKM). Kegiatan kali ini dengan merancangkan desain visual kemasan dengan mengusung kearifan lokal terhadap suatu produk IKM di Jombang bernama Si Bonggi.
“Kegiatan ini turut mendukung program Sustainable Development Goals (SDGs) ITS poin ke delapan,” kata Ketua Tim Abmas Putri Ditasari ST MDs melalui keterangan tertulis, Selasa, 19 Oktober 2021.
Dalam kegiatan tersebut diikuti oleh beberapa pihak, seperti enam dosen, delapan mahasiswa, dan karyawan Astra. Tak luput masyarakat juga ikut andil di balik produksi Si Bonggi.
- Hore! Blokir Anggaran PU Dicabut, Langsung Fokus ke Irigasi, Jalan, dan Gaji Petugas
- Korupsi Tol MBZ Rugikan Negara Rp510 Miliar, Tronton Dilarang Lewat
- Program ITDP Selesai, Kementerian PU Dorong Komitmen Pemeliharaan Infrastruktur Pariwisata
Putri menjelaskan, Si Bonggi merupakan salah satu produk IKM berupa makanan kemasan oleh Kelompok Wanita Mandiri Balongsari yang dibentuk dari program Corporate Social Responsibility (CSR) di bidang pemberdayaan ekonomi masyarakat oleh Astra Infra Toll Road Jombang-Mojokerto.
“Produk ini memiliki potensi besar, namun kemasannya belum memiliki diferensiasi dengan produk sejenis,” ucapnya.
Selain itu, kata Putri, timnya telah mengembangkan logo resmi untuk Si Bonggi pada tahun lalu dan telah didaftarkan ke Direktorat Jeneral Kekayaan Intelektual sebagai perlindungan merek. Sehingga, pada tahun ini dilanjutkan dengan pengembangan kemasan yang lebih representatif.
Sebelumnya, Putri juga selaku Dosen Desain Komunikasi Visual ITS menambahkan, jenis kemasan yang digunakan Si Bonggi ini masih sederhana dengan desain yang kurang memiliki nilai jual. Menurutnya, desain kemasan menjadi hal yang diperhitungkan sebagai jenis usaha produk makanan.
Keberlanjutan pengembangan kemasan ini merupakan salah satu tahapan pada program pengembangan strategi branding yang terintegrasi. Membagikan sudut pandangnya, strategi branding ini bertujuan memberikan citra positif sebuah produk olahan camilan sebagai potensi daerah, dalam hal ini Kabupaten Jombang.
Dalam proses pembentukan kemasan ini, terdapat langkah-langkah yang dilakukan, seperti pengumpulan data melalui studi lapangan atau observasi, wawancara, serta studi pasar. Tahap berikutnya adalah pengumpulan informasi yang telah didapat sebagai bahan riset, memetakan konsep, analisis konsep desain, dan merancang alternatif desain.
Putri mengungkapkan, hasil dari penelitian ini berupa desain kemasan yang representatif dengan tema budaya dan kearifan lokal Jombang. Ini bertujuan agar kemasan tersebut mampu mencerminkan dan mempresentasikan keunggulan produk keripik bonggol pisang sebagai oleh-oleh khas Jombang.
Melalui program ini, kemasan yang dikembangkan oleh tim telah berhasil diluncurkan dan saat ini telah memiliki Point of Purchase (POP) sendiri pada outlet pemasarannya. Selanjutnya, akan dilakukan proses promosi yang terintegrasi.
“Tim kami berencana untuk mengajarkan bagaimana cara mempromosikan produk yang baik, mulai dari teknik pengambilan foto, pembentukan hashtag, penulisan caption, dan lain-lain,” ujar Putri.
Kemasan memiliki pengaruh penting terhadap brand awareness yang mempengaruhi citra dari sebuah brand. Diharapkan ke depannya lebih banyak IKM yang akan memperhatikan peran penting kemasan dalam pemasaran produk.
“Kami ingin untuk dapat turut mengedukasi urgensi kemasan ini, ke depannya agar tidak hanya Si Bonggi, tapi banyak juga IKM lainnya dapat terlibat,” tutur Putri.