Erick Thohir: Sebaiknya BUMN Karya Ada Empat, Bukan Sembilan
Konsolidasi BUMN Karya akan membuat perusahaan lebih fokus mengerjakan penugasan maupun bisnis sesuai bidang keahlian masing-masing.
Konstruksi Media – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bakal mengurangi jumlah BUMN Karya dari sembilan perusahaan menjadi empat. Pemangkasan ini sejalan dengan wacana konsolidasi yang disusun Kementerian BUMN dua tahun lalu.
“Kita sudah review, jdi BUMN (karya) sebaiknya ada 4, ada expertise di sini, ada gedung, jadi tidak semua palugada. Sudah ada bukunya,” kata Erick Thohir di kantornya, Rabu (3/5.2023).
Untuk Karya, kata dia, nanti dikonsolidasikan HK (Hutama Karya) dengan Waskita. Lalu PP (PT PP) dengan WIKA (PT Wijaya Karya) agar konsolidasi keuangan dan bukunya lebih sehat.
“ADHI (PT Adhi Karya) ada juga. Nanti lebih detilnya,” ucapnya.
Baca juga: Waskita Karya Tunjuk Mursyid Gantikan Destiawan Soewardjono sebagai Direktur Utama
Menurut Erick, konsolidasi BUMN Karya akan membuat perusahaan lebih fokus mengerjakan penugasan maupun bisnis sesuai bidang keahlian masing-masing. Namun, kata dia, konsolidasi BUMN Karya tidak menghambat proyek pembangunan, terutama perusahaan-perusahaan yang tengah mengikuti berbagai tender.
“Jangan sampai merger, konsolidasi ini menghambat pembangunan. Kan mereka sedang tander, tiba-tiba dikonsolidasi, ganti kontrak. Nah ini yang kita jaga gitu. Makanya nanti ada merger, ada yang sistemnya kepemilikan,” jelas Erick.
Baca artikel selanjutnya:
- Konstruksi Rampung, Wamen PU Tinjau TPST Modern di IKN
- ZINIUM Ekspor 6.000 Ton BjLAS ke AS, Dorong Daya Saing Baja Nasional di Pasar Global
- IKN Perkuat Sinergi Lewat Rakor Evaluasi Infrastruktur: Rejuvinasi Semangat Pembangunan Tahap II
- Rumah BUMN SIG Rembang Dorong 495 UMKM Naik Kelas, Serap 1.869 Tenaga Kerja