Sukses Produksi Oksigen Medis, Dirut PLN: Sudah Lulus Uji
Konstruksi Media – Perusahaan Listrik Negara (PLN) dikabarkan telah melakukan inovasi dalam bidang penyediaan oksigen medis. Hal ini disampaikan langsung Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melalui konferensi Pers pada Kamis (12/8).
“Hari ini PLN juga melakukan inovasi yang luar biasa, yang tadinya oksigen dari hasil proses pendinginan pembangkit dibuang, tapi ini bisa diolah untuk menjadi oksigen medis,” ujar Erick di Jakarta, Kamis (12/8/2021).
- Dukung Swasembada Pangan, Menteri Dody dan Menteri Amran Dampingi Presiden Prabowo Panen Raya Bersama Petani di Majalengka
- Dorong Pemanfaatan Energi Hijau, Telkom Perkuat Data Center Nasional
- One Way Masih Berlaku di Tol Trans-Jawa untuk Arus Balik Lebaran, Begini Penjelasan Jasa Marga
Kemudian Erick mengatakan, selain PLN ada dua BUMN lainnya yang juga bisa memproduksi oksigen medis. Erick menyebut, langkah tersebut dilakukan sebagai bentuk kontribusi BUMN untuk membantu penanganan Covid-19 di Indonesia.
Erick menjelaskan, dari 19 pembangkit yang saat ini dioperasionalkan PLN bisa memproduksi sampai 2 ton oksigen medis. Nantinya, oksigen ini akan didistribusikan ke rumah sakit rujukan Covid-19 agar bisa digunakan untuk penanganan pasien.
“Ini terus kita kembangkan. Semoga ada tambahan dari teman-teman BUMN lain,” katanya.
Diketahui, kedua BUMN lainnya sebagai produsen oksigen medis dimaksud Erick adalah PT Krakatau Steel (KRAS), PT Pupuk Sriwijaya (Pusri), dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). “KRAS sudah bisa memproduksi 3 ton oksigen medis per hari. Pupuk Sriwijaya pun bisa memproduksi 3 ton oksigen medis per hari,” tandas Erick.
Sementara itu, Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menyampaikan, proses pembuatan oksigen ini memang semula adalah oksigen yang terbuang karena sebagai residu proses pendinginan pembangkit. Namun, PLN melakukan inovasi dari oksigen yang terbuang ini kemudian disuling dan dikondisikan agar bisa menjadi oksigen medis.
Oksigen murni yang dihasilkan pada proyek ini juga sudah dapat setifikasi medis dari Kementerian Kesehatan. “Ini sudah lulus uji dan bisa dimanfaatkan RS penangananan Covid-19. Ini masuk ke program CSR grup untuk program produksi oksigen murni bagi pasien Covid-19,” kata Zulkifli.***