BRI Agro Cari Tambahan Modal, Grab Siap Investasi di Perbankan Indonesia
Konstruksi Media – Bank Rakyat Indonesia (BRI) Agro sedang mencari modal baru dengan menerbitkan saham baru. Hal itu disampaikan Direktur Utama BRI Agro Kaspar Situmorang melalui paparan publik, Senin (27/9) kemarin.
“Perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2,15 miliar saham baru atau setara dengan 9,96% dari saham yang ditempatkan dan disetor perusahaan,” ujar Kaspar dikutip pada Selasa (28/9/2021).
Sebelumnya diberitakan, perusahaan transportasi berbasis daring atau ride-hailing asal Singapura, Grab, sedang mencari mitra potensial bidang perbankan di Indonesia. Langkah ini mengikuti saingannya seperti Gojek dan Sea Ltd. yang telah mengakuisisi bank di Tanah Air.
- Pertemuan Bilateral AIIB dan OIKN: Dukungan Pendanaan untuk IKN Capai 1 Miliar Dolar AS
- Tol Japek II Selatan Dibuka Saat Lebaran, Tembus Hingga Cikarang Timur
- Komisaris Semen Indonesia Lepas Ribuan Saham, Ini Rinciannya
Dikutip dari Deal Street Asia, Grab berencana untuk bermitra dengan beberapa bank, kandidat yang paling berpotensi meraih investasi adalah PT Bank Fama dan PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk atau BRI Agro, anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Sumber Deal Street Asia yang mengetahui informasi itu mengatakan, untuk kesepakatan dengan Bank Fama, Grab bergabung dengan konsorsium yang akan dipimpin oleh konglomerat media dan teknologi Indonesia, Emtek Group.
Menanggapi kabar tersebut, Kaspar mengatakan, pihaknya membuka peluang kerja sama dengan banyak pihak.
“Saat ini kami tidak dapat berkomentar mengenai aksi korporasi terkait dengan teman-teman di ride hailing (Grab),” katanya.
Kaspar menegaskan, potensi pasar Indonesia sangat besar. Untuk dapat meraih pangsa pasar yang besar, serta pertumbuhan yang eksponensial, diperlukan kolaborasi-kolaborasi dengan berbagai pihak yang memiliki kapabilitas serta ekosistem teknologi yang sangat mumpuni.
“Maka itu, kami sebagai bank digital sudah barang tentu pasti membuka kesempatan selebar-lebarnya berkolaborasi dengan berbagai fintech maupun perusahaan teknologi lainnya,” pungkas Kaspar.***