
Konstruksi Media — Dalam rangka mendukung target nasional pengurangan emisi karbon dan peningkatan efisiensi energi di sektor industri, sekaligus berkontribusi pada program pemerintah di bidang ketahanan pangan, Asosiasi Ahli Refrigerasi dan Tata Udara Indonesia (A2RTU) menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk “Teknologi RHVAC yang Berkelanjutan dalam Strategi Penghematan Energi dan Penurunan Emisi Karbon untuk Aplikasi Industri” pada Selasa, 22 Juli 2025 di Harris Convention Centre, Summarecon Bekasi.
Acara ini dihadiri lebih dari 100 peserta dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan pemerintah, pelaku industri, akademisi, asosiasi HVACR, serta penyedia teknologi pendingin dan ventilasi udara. Seminar ini bertujuan untuk menyampaikan pembaruan teknologi terkini sekaligus memperkuat pemahaman dan kolaborasi lintas sektor dalam penerapan sistem Refrigeration, Heating, Ventilation, and Air Conditioning (RHVAC) yang efisien dan ramah lingkungan.
Dalam sambutannya, Ketua Umum A2RTU Kaffiudin menegaskan pentingnya peran sektor industri dalam menurunkan emisi gas rumah kaca dan konsumsi energi nasional.

“Dengan mengadopsi teknologi RHVAC yang lebih efisien dan berkelanjutan, kita tidak hanya menurunkan biaya operasional, tetapi juga mendukung komitmen Indonesia menuju Net Zero Emissions 2060,” ujarnya.
Topik Utama yang Dibahas:
1. Pemanfaatan Panas Kondenser untuk Efisiensi Energi dan Pengurangan Emisi CO₂
Narasumber: Ilham Reva Septiyan, ST, M.Sc (Copeland)
Ilham memaparkan potensi besar pemanfaatan panas buangan (waste heat) dari kondenser sistem refrigerasi industri. Lewat pendekatan heat recovery, panas yang biasanya terbuang ke lingkungan dapat dimanfaatkan kembali untuk kebutuhan seperti pemanas air, pemanas ruang, atau proses produksi.
Inisiatif ini terbukti mampu meningkatkan efisiensi sistem secara keseluruhan (total system efficiency) dan menurunkan emisi karbon karena mengurangi ketergantungan pada energi tambahan dari luar.
2. Peningkatan Efisiensi Energi, Keamanan, dan Pengurangan Jejak Karbon pada Sistem Desiccant Dehumidifier dengan ERR System
Narasumber: Ir. Ade Maulana, ST (Shitsudo)
Ade menjelaskan strategi penghematan energi dan peningkatan keselamatan pada sistem desiccant dehumidifier yang digunakan dalam industri makanan, farmasi, elektronik, dan lainnya.

Melalui penerapan Energy Recovery Reactivation (ERR) System, konsumsi energi termal untuk regenerasi desiccant dan pendinginan udara lingkungan dapat ditekan secara signifikan. Teknologi ini memanfaatkan perbedaan suhu antara udara luar dan udara buangan dari ruang produksi sebagai sumber energi baru yang efisien.
Seminar ini juga menjadi ajang berbagi pengalaman dari pelaku industri yang telah berhasil menerapkan teknologi RHVAC modern, dengan capaian efisiensi energi hingga 30% dan penurunan emisi karbon yang signifikan.
Dengan terselenggaranya acara ini, diharapkan semakin banyak industri yang memperoleh wawasan dan inspirasi dalam mengintegrasikan heat recovery pada proses pendinginan maupun dehumidifikasi, serta mengadopsi teknologi baru yang lebih hemat energi dan berkelanjutan. (***)