
Semen Singa Merah Raih Penghargaan Beritajatim Award 2025
Semen Singa Merah menunjukkan komitmen terhadap efisiensi dan keberlanjutan, guna memenuhi kebutuhan semen di Jawa Timur.
Konstruksi Media — PT Semen Imasco Asiatic, produsen Semen Singa Merah berhasil meraih penghargaan kategori Industri Penopang Daya Saing Konstruksi Jawa Timur.
Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak dalam gelaran HUT ke-19 Beritajatim dan Penyerahan Beritajatim Award 2025 di Whiz Luxe Hotel Surabaya, (23/4) lalu.
Penghargaan diterima langsung oleh General Manager Semen Imasco Asiatic, Mr Lu Jihang. Dalam penghargaan tersebut juga dihadiri jajaran pimpinan Semen Singa Merah seperti Direktur Semen Imasco Asiatic, Mr. Zhao Dagiu, serta Legal Manager dan Asisten Direksi, Fenddy Sumarlin.
Direktur Semen Singa Merah, Mr. Zhao Dagiu, menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian yang diraih Semen Singa Merah.
“Bagi kami, penghargaan ini menjadi motivasi besar untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan di Jawa Timur,” ujar Mr. Zhao.
Sebagaimana diketahui, sejak Agustus 2020, Semen Singa Merah telah mengaktifkan jalur produksi semen dengan kapasitas output harian yang mengesankan, mencapai 8.000 ton per hari. Kapasitas produksi yang besar ini memungkinkan Semen Singa Merah untuk memenuhi kebutuhan semen yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan infrastruktur dan pembangunan properti di Jawa Timur.
Dengan deposit tambang batu kapur berkualitas tinggi yang melimpah, diperkirakan mencapai lebih dari 100 juta ton, Semen Singa Merah memiliki fondasi sumber daya yang sangat kuat dan berkelanjutan. Keunggulan ini memastikan ketersediaan bahan baku utama untuk produksi semen dalam jangka panjang, memberikan kepastian pasokan bagi proyek-proyek pembangunan di Jawa Timur dan sekitarnya.
Ketersediaan semen lokal dengan kapasitas besar tentu akan mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah, menekan biaya logistik, dan mempercepat pelaksanaan proyek konstruksi.

Lebih dari sekadar kapasitas produksi, Semen Singa Merah juga menunjukkan komitmen terhadap efisiensi dan keberlanjutan. Pabrik modern ini dilengkapi dengan sistem pembangkit listrik panas limbah murni bersuhu rendah berkapasitas 12 MW.
Pemanfaatan panas limbah sebagai sumber energi tidak hanya mengurangi biaya operasional pabrik tetapi juga berkontribusi pada upaya pelestarian lingkungan dengan mengurangi emisi karbon. Langkah ini sejalan dengan tren global menuju praktik industri yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Kehadiran Semen Singa Merah di Jember memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian lokal. Selain menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar, operasional pabrik juga menggerakkan sektor-sektor pendukung seperti transportasi, logistik, dan penyedia jasa lainnya.
Dengan demikian, Semen Singa Merah tidak hanya menjadi produsen semen, tetapi juga katalisator pertumbuhan ekonomi di wilayah Jember dan Jawa Timur secara keseluruhan.
Dengan kombinasi antara sumber daya alam yang melimpah, kapasitas produksi yang besar, teknologi yang efisien, dan komitmen terhadap keberlanjutan, Semen Singa Merah memiliki potensi besar untuk menjadi pemain kunci dalam industri semen Jawa Timur.
Ketersediaan semen berkualitas tinggi dengan pasokan yang stabil dan harga yang kompetitif akan menjadi faktor penting dalam meningkatkan daya saing sektor konstruksi di Jawa Timur, memungkinkan pembangunan infrastruktur dan properti yang lebih cepat, efisien, dan berkelanjutan.
Sementara, dalam sambutannya CEO Beritajatim, Dwi Eko Lokononto mengatakan apresiasinya terhadap kontribusi Semen Singa Merah dalam memperkuat sektor konstruksi di Jawa Timur.
“Semen Singa Merah tidak hanya menghadirkan produk berkualitas tinggi, tetapi juga berperan aktif dalam mendorong pertumbuhan infrastruktur di berbagai wilayah Jatim. Konsistensi dan inovasi yang mereka lakukan layak mendapat pengakuan,” tutur Dwi Eko.