Sarinah Kian Mempesona
Berkonsep Community Mall, kini Sarinah bertranformasi menjadi pusat perbelanjaan untuk anak muda dan seniman tanah air
Konstruksi Media – PT Sarinah (Persero) kembali meresmikan gedung pusat perbelanjaan Sarinah usai dilakukannya renovasi total agar lebih mempesona dan mampu bersaing di kancah internasional.
Mengusung tema “Community Mall” Sarinah berharap dapat menjadi tempat anak muda dan komunitas untuk berkumpul bersama. Sarinah bertransformasi menjadi pusat perbelanjaan khusus bagi ratusan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mulai dari makanan, minuman, fesyen dan aksesoris lainnya.
Pada saat peresmian Direktur Utama PT Sarinah, Fetty Kwartati mengatakan sekitar 95% gerai-gerai di dalam gedung ini sudah terisi. Di mana hampir seluruhnya dikhususkan untuk UMKM. Lebih kurang 500 UMKM menempati gerai-gerai yang ada dai dalam Mall Pertama di Indonesai tersebut untuk memasarkan produk asli buatan Indonesia di pasar internasional.
Baca Juga : Wajah Baru Sarinah, Diresmikan Awal Maret 2022
“Mayoritas gerai di sini, diisi oleh para pengusaha UMKM dari seluruh Indonesia,” ujar Fetty dalam sambutannya, (22/3/2022).
Terletak di Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat, Gedung Sarinah berubah total. Terdapat relief peninggalan Presiden RI pertama Soekarno yang kini menjadi buruan pengunjung untuk berswafoto.
Sebelumnya, manajemen Sarinah menempatkan relief peninggalan Bung Karno tersbut disimpan di ruang mesin atau ruang AHU (Air Handling Unit). Dikutip laman Instagram @sarinaindonesia, Sarinah menjadi pemiliki Eskalator pertama di Indonesia yang memiliki kolam pantul.
Selain itu, Sarina juga mengembangkan beberapa spot unggulan lainnya yaitu Amphitheater dan Skydeck.
Lantai dasar Sarinah menjadi tempat pameran foto menunjukkan rekam jejak perjalanan pusat perbelanjaan. kemudian di lantai satu pengunjung disambut dengan Sarinah Departement Store, dan terdapat beberapa gerai toko kue, kedai kopi dan restoran.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menginginkan agar konsep ritel ini lebih friendly dan berpihak pada merek lokal dan hasil UKM.
“Saya rasa ini membuktikan bahwa sejarah tidak boleh dilupakan di sinilah kenapa Sarinah terus kita rawat untuk menjadi dari bagian sejarah, tetapi dengan ekosistem yang baru, bisnis model yang baru,” ujar Erick.
Transformasi Sarinah juga mengikuti tren pasar saat ini karena bisnis ritel bersifat sangat dinamis. Manajemen pelat merah juga akan menyediakan trading house yang akan mempertemukan pembeli dan penjual produk UMKM yang berorientasi pada ekspor.
Baca artikel selanjutnya: