Konstruksi Media – Perjalanan Alvin Gozali menjadi pemilik Autograph Tower, gedung tertinggi sepanjang sejarah Indonesia tidak semudah membalikkan telapak tangan. Perusahaan miliknya, PT Putra Gaya Wahana (PGW) bergerak di sektor industri tekstil. Namun, industri ini mengalami pergolakan sejak 2009 sampai akhirnya jatuh ke titik terendah.
Kejatuhan industri tekstil mulai terlihat saat ratusan perusahaan tekstil di Jawa Barat dan Jawa Tengah gulung tikar, tercatat ada 188 pada tahun 2019. Kemudian, PGW pindah halauan ke industri properti yang menjanjikan keuntungan lebih besar.
“Tekstil sudah redup (sunset), sementara properti tengah tumbuh dengan prospek yang sangat menjanjikan (sunrise). Terlebih untuk properti kelas atas. Pemainnya sedikit, pasokan terbatas, namun permintaan tinggi,” kata Alvin Gozali, mengutip Kompas.com.
Ia mengatakan, Jakarta merupakan pasar paling potensial dibanding negara Asia Tenggara lainnya. Pasalnya, kata Alvin, demografi penduduk di Ibu Kota Indonesia terbilang besar dan daya beli masyarakatnya juga tinggi.
PGW mulai melakukan transformasi bisnis dengan mengembangkan Megaproyek Thamrin Nine yang menempati area seluas 5,2 hektare, terdapat properti yang telah beroperasi, yakni UOB Plaza dengan berbagai fasilitas pelengkap seperti ANZ Square Podium, Thamrin Nine Ballroom, dan EXIM Melati. Selain itu, ada portofolio Gedung Cokro 88 dan Gedung Sungai Gerong.
Baca juga: PLN Siap Serap Listrik 5 MW dari PLTSa di Jawa Tengah
Selain menggarap Thamrin Nine, PGW juga merancang pengembangan properti komersial di BSD City, Cibinong, Lebak Bulus, MT Haryono, dan Uluwatu, Bali. Di Cibinong, telah disiapkan lahan seluas 20 hektare yang sudah diakuisisi sejak 2012, PGW akan membangun apartemen, perkantoran, hotel, ruko dan pusat belanja.
Sementara di Uluwatu, lahan seluas 4 hektare dimanfaatkan sebagai kawasan resor terpadu lengkap dengan apartemen dan hotel. Sedangkan di Bumi Serpong Damai (BSD) City, telah dibangun hotel bintang 4 dan pusat perbelanjaan.
Saat ini Alvin Gozali didaulat memiliki gedung yang dianggap menjadi gedung pencakar langit setinggi 382,9 meter. Gedung bernama Autograph Tower itu berada di kawasan megaproyek Thamrin Nine, Jakarta Pusat.
Authograph Tower masuk ke dalam kategori bangunan supertall yang didesain memiliki 75 lantai. Gedung pencakar langit paling tinggi di Indonesia ini telah mengalahkan rekor gedung Gama Tower yang berada di Jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan dengan tinggi mencapai 285,5 meter.
Dikembangkan sebagai mixed use Thamrin Nine, Authograph Tower bakal memiliki beragam fungsi seperti apartemen, apartemen servis, area ritel komersial, hotel, hingga perkantoran.
Baca artikel selanjutnya:
