
Konstruksi Media — Ketua Umum The Housing Urban Development (HUD) Institute Zulfi Syarif Koto menyebut sudah 14 tahun lembaga pengkajian perumahan, permukiman, dan pengembangan perkotaan di Indonesia hadir.
Lembaga ini hadir tidak hanya fokus pada pengembangan kapasitas sumber daya manusia di sektor konstruksi dan perumahan saja, melainkan memberikan ide dan gagasan kepada pemerintah untuk membuat kebijakan yang tidak membebani rakyat dan pengembangan perumahan.
Pada momen perayaan tahun ini, The HUD Institute menegaskan kembali komitmennya untuk menghadirkan solusi-solusi inovatif yang mendukung tercapainya target pembangunan nasional.
Perayaan HUT ke-14 The Institute ini digelar di Youga Danau Sentani, Senayan Park Jakarta, dan dihadiri oleh berbagai pelaku industri perumahan, mitra pengembang dan asosiasi hingga Wakil Menteri Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah.
“Gorong-royong membangun rumah untuk rakyat menjadi tema besar perayaan hari jadi The HuD Institute. Kegiatan ini sekaligus menjadi ajang refleksi atas pencapaian selama 14 tahun sekaligus peluncuran program-program baru yang relevan dengan tantangan era digital dan keberlanjutan,” ungkap Zulfi saat berbincang dengan Konstruksi Media, (14/01/2025).

Menurut dia, melalui kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, swasta, dan akademisi, lembaga ini menjadi garda terdepan dalam pengembangan teknologi dan sumber daya manusia di sektor konstruksi dan perumahan.
“Dengan perjalanan yang terus berkembang, The HUD Institute optimis untuk tetap menjadi mitra strategis bagi sektor konstruksi dan perumahan di Indonesia. Ke depannya, institusi ini berharap dapat berkontribusi lebih besar dalam membangun kapasitas sumber daya manusia yang unggul, tangguh, dan adaptif terhadap perubahan zaman,” tutupnya.
Apresiasi The HUD Institute
Sementara, Wamen PKP Fahri Hamzah dalam sambutannya mengapresiasi The HUD Institute ini sangat luar biasa. Di mana kajian-kajian yang dilakukannya sangat memberikan masukan yang positif untuk pemerintah.
Dia bercerita, di awal masuk ke pemerintahan melihat The HUD Institute merasa aneh. “Awalnya saya anggap aneh, The HUD Institute ini mewakili pengembangan, atau mewakili pemerintah (karena banyak mantan pejabat didalamnya) atau mewakili rakyat,” ujar Fahri.
Keanehan Fahri Hamzah ini sangat wajar, karena Fahri yang merupakan seorang politikus diberikan mandat menjadi Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) mendampingi Menteri PKP Maruarar Sirait yang diangkat oleh Presiden Prabowo Subianto pada 20 Oktober 2024.

Seiring berjalannya waktu, Fahri Hamzah mengakui bahwa The HUD Institute ini sangat luar biasa, di mana kajian-kajian yang dilakukannya sangat memberikan masukan yang positif untuk pemerintah.
“The HUD Institute ini bukan mewakili pengembangan, pemerintah ataupun rakyat, melainkan mewakili kepentingan bangsa Indonesia untuk memasukkan gagasan pada kebijakan perumahan, permukiman dan semua yang terkait,” tuturnya.
Lebih jauh, Wamen PKP Fahri mengungkapkan bahwa HUD Institute sangat diperlukan untuk mencerdaskan kehidupan dan memberikan masukan-masukan kepada pemerintah. Sehingga mampu merubah wajah perumahan dan kawasan permukiman bangsa Indonesia agar lebih tertata dan teratur.
Baca Juga :
- Wamen Diana Kusumastuti Hadiri Groundbreaking SPAM Bandung Timur/Kertasari
- Kepala Otorita IKN Pastikan Pembangunan Berkelanjutan dalam Nusantara International Partners Visit 2025
- Raker Kebijakan Efisiensi Anggaran Bersama Komisi V DPR RI, Menteri Dody: Pembangunan Infrastruktur Terus Lanjut
- Bendungan Rukoh Garapan Waskita Karya Serap Hampir 80 Persen Tenaga Kerja Lokal
- Irjen Kementerian PKP Minta BPK Audit Pengembang Rumah Bersubsidi yang Tidak Layak Huni