FINANCEInvestasi

Quantum Power Siap Investasi Proyek PLTS di IKN Bernilai Rp105 Triliun

Quantum juga sedang mengembangkan proyek PLTS 3,5 GWp dengan kapasitas baterai 12 GWh yang akan dibangun di Indonesia

KONSTRUKSI MEDIA – Quantum Power Asia, produsen Energi Baru Terbarukan menyatakan kesediannya berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dalam proyek PLTS berskala besar. Investasi bertujuan untuk menyediakan listrik bersih bagi ibu kota baru Indonesia itu.

Dalam keterangannya, CEO Quantum Power Asia, Simon G Bell menyatakan siap menggelontorkan investasi modal langsung sebesar USD 7 miliar atau setara Rp105 triliun kurs Rp15,000. Nilai tersebut akan menghasilkan total proyek aktif Quantum yang mencapai lebih dari lima gigawatt (GW).

Kesedian Quantum Power tersebut disampaikan Simon saat kunjungan investasi bisnis ke lokasi IKN yang merupakan kolaborasi antara Indonesia dan Singapura pada Rabu (31/5/2023) lalu. Ikut mendampingi saat kunjungan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.

Baca Juga: Progres IKN Nusantara 29,45 Persen, Basuki Hadimuljono Optimis Selesaikan Tantangan

Dengan bersedianya Quantum Power Asia investasi di IKN, tentu ini menjadi pengembang PLTS skala utilitas pertama di Indonesia dan Quantum menyebut akan mendukung Nusantara untuk menjadi kota net zero emission pada 2045. “Komitmen Pemerintah Indonesia untuk membangun Nusantara telah kami saksikan. Langkah memberdayakan Nusantara melalui energi bersih merupakan bentuk aksi kami sesuai prinsip utama Quantum yaitu Indonesia First,” ucap Simon dalam pernyataan resminya, Jumat (2/6/2023).

Dijelaskan Simon bahwa perusahaan menyediakan diri untuk menjadi katalis untuk transisi energi bersih di Indonesia. Hal itu mulai dari menghijaukan rantai pasokan nikel di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Sulawesi hingga mengurangi emisi karbon di sektor pertambangan.

Pada 2022, Quantum juga telah menandatangani binding term sheet dengan Nickel Industries Limited untuk memasok smelternya dengan tenaga surya sebesar 500 Megawatt (MW) sebagai tahap pertama program satu GW yang lebih besar.

Quantum juga sedang mengembangkan proyek PLTS 3,5 GWp dengan kapasitas baterai 12 GWh yang akan dibangun di Indonesia dengan investasi modal langsung sebesar USD 6 Miliar.

“Jika disetujui, proyek ini akan memasok listrik ke masyarakat lokal di Kepulauan Riau dan kelebihan energi bersih yang dihasilkan akan diekspor ke Singapura,” ujarnya.

Simon menambahkan, sebagai bagian tak terpisahkan dari proyek ini, Quantum dan mitra usaha patungannya, Ib Vogt sedang mempersiapkan pembangunan pabrik manufaktur panel Solar Photovoltaic (PV) berkapasitas satu GW di Indonesia yang memenuhi syarat TKDN.

Perusahaan berkomitmen untuk membeli minimal 1 GWp panel surya buatan Indonesia setiap tahunnya selama minimal tiga tahun. Komitmen awal untuk membeli panel surya buatan Indonesia dapat ditingkatkan setelah pembangkit listrik tenaga surya di Nusantara berhasil dikembangkan.

Proyek ekspor listrik bersih Singapura merupakan faktor pendorong utama bagi Anantara, sebuah joint venture yang didirikan oleh Quantum dan ib vogt, untuk membuat komitmen dalam mempercepat produksi PV surya berskala besar dengan produk berstandar internasional di Indonesia.

Baca artikel selanjutnya:

Artikel Terkait

Back to top button