Selain Destinasi, Embung di Kotawaringin Bakal Dijadikan Pengolahan Air Baku
Konstruksi Media – Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) Nurhidayah mengatakan, Embung Danau Asam di Kelurahan Kotawaringin Hilir, Kecamatan Kotawaringin lama berpotensi dikembangkan sebagai lokasi destinasi wisata baru di Kobar.
Hal itu disampaikan Nurhidayah usai peresmian embung yang disaksikan Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan II Ferry Sahrizal, serta sejumlah unsur Forkopimda Kobar.
“Memiliki ciri khas air berwarna hitam dan ditumbuhi vegetasi tanaman semi akuatik menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan,” ujarnya dikutip pada Senin (13/12/2021).
- Terima Kunjungan HIMPI, Menteri PU Tekankan Konektivitas Infrastruktur
- KAI Pastikan Kesiapan LRT Jabodebek untuk Angkutan Lebaran 2025
- Pembangunan Medan Islamic Centre Capai 92 Persen, Sudah Digunakan untuk Salat Jumat
Selain itu, kata Nurhidayah, danau seluas lebih dari 110 hektare ini juga bisa dijadikan tempat budidaya ikan air tawar dan wisata memancing.
Untuk itu, lanjutnya, Pemkab Kobar memberikan apresiasi kepada pemerintah pusat yang ikut andil membangun sarana prasarana infrastruktur di Kobar.
“Saya atas nama pemerintah daerah mengucapkan terima kasih, ini support luar bersih dari pemerintah pusat dengan menggunakan APBN yang cukup besar. Embung ini bisa kita gunakan untuk wisata dan lokasi pengembangan potensi perikanan,” katanya.
Ia berharap embung yang sudah dibangun memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat, sekaligus menambah daya tarik wisatawan berkunjung ke Bumi Kyai Gede, Kotawaringin Lama.
“Kecamatan Kotawaringin Lama kaya akan destinasi wisata. Selain wisata religi dan wisata budaya, disini juga ada 3 danau besar, yaitu Danau Gatal, Danau Masoraian dan Embung Danau Asam,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan II Ferry Sahrizal menambahkan, pembangunan embung tersebut dilakukan dalam dua tahap.
“Embung ini dikerjakan selama tahun 2020 dan 2021 dengan total anggaran 85 miliar yang dibiayai pemerintah pusat,” kata Ferry.
Menurutnya, embung ini memiliki tipe embung konservasi yang dapat digunakan sebagai air baku untuk pengolahan air bersih dan bermanfaat mereduksi banjir.
“Sesuai arahan Bapak Menteri PUPR, pembangunan infrastruktur harus memperhatikan keberlangsungan lingkungan (suistainbility),” ibuhnya.
Diketahui, acara ini juga bersamaan dengan kegiatan penanaman pohon buah dalam rangka hari bakti PUPR ke-76 tahun 2021 di areal embung.
Bagi masyarakat yang tertarik untuk berwisata, menuju danau ini cukup mudah, yakni hanya berjarak 41 kilometer dari kota Pangkalan Bun. Tepatnya, kurang lebih 300 meter, sebelah kiri jalan sesudah melintasi jembatan sungai Lamandau.***